Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh mencatat 22 kali kejadian gempa bumi tektonik dengan skala kecil yang terjadi di Kabupaten Gayo Lues, namun tidak ada laporan dampak kerusakan bangunan.
"Hingga pukul 13.03 WIB, BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar telah melakukan analisa event gempa tektonik sejumlah 22 kejadian, yang berpusat di wilayah
Gayo Lues," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro di Aceh Besar, Senin,
Djati menyebutkan, gempa tektonik tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat, hanya saja direspon oleh sensor-sensor pendeteksi gempa yang terpasang di sejumlah wilayah Aceh.
"Hingga kini belum adanya laporan (gempa) dirasakan oleh masyarakat," kata Djati.
Sebelumnya, diberitakan BMKG Aceh Besar mencatat empat kali terjadi gempa berskala kecil di Gayo Lues sejak Senin (28/9) pagi.
Menurut dia, gempa bumi memang setiap hari terjadi di wilayah Indonesia dan belahan dunia lainnya. Namun, gempa belum bisa dipastikan tempat dan jadwal akan terjadinya.
"Dan sejak pukul 04.00 WIB pada 28 September 2020 hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, mencatat dan menganalisa ada 3-4 kejadian gempa di Tenggara Kabupaten Gayo Lues, Aceh," kata Djati.
Namun, lanjut Djati, gempa tersebut hanya direspon oleh sensor-sensor yang terpasang di beberapa wilayah Aceh, dengan kekuatan antara magnitudo 2-3.
"Hingga saat ini belum ada informasi dirasakan, dan dampak dari gempa-gempa itu. Masih dalam respon sensor-sensor gempa yang terpasang di beberapa wilayah Aceh," ujar Djati.
Djati menjelaskan, beberapa peristiwa gempa tersebut yakni pada pukul 09.04 WIB dengan kekuatan magnitudo 2,6. Kemudian, pada pukul 09.42 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,5.
Selanjutnya, pada pukul 09.56 WIB dengan kekuatan magnitudo 3.0 serta pada pukul 10.05 WIB dengan kekuatan meganitudo 2,8. Keempat kejadian itu berlokasi di wilayah Tenggara Kabupaten Gayo Lues.
BMKG temukan 22 kali gempa skala kecil di Gayo Lues
Senin, 28 September 2020 13:22 WIB