Lhokseumawe (ANTARA) - Ratusan tukang becak di Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh nasibnya kini kian tak menentu, setelah merebaknya wabah COVID-19 sejak bulan Maret 2020 lalu.
Pandemi COVID-19 kini berimbas pada pendapatan mereka turun drastis bahkan hingga kesulitan mendapatkan penghasilan untuk sekedar makan sehari-hari.
Satu diantaranya seorang pengayuh becak yang kerap mangkal di Simpang Kuta Blang Kota Lhokseumawe Edi P (50) mengatakan bahwa ditengah pandemi COVID-19 kondisi sangat sepi dan bahkan kerap tidak mendapatkan orderan atau tarikan.
"Kami hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini, penghasilan sehari-harinya tidak cukup untuk membuat dapur mengepul,"kata Edi di Lhokseumawe, Senin (26/10).
Dirinya mengaku bahwa dalam kondisi normal, sehari dapat mengantongi uang hingga Rp80 ribu, namun kini pendapatannya semakin tak menentu.
"Terkadang, mengendara becak dari pagi hingga petang hanya Rp10 ribu dan paling banyak Rp30 ribu, bahkan kadang-kadang tidak dapat sama sekali. Cukup tidak cukuplah, mau kerja yang lain pun saya tidak tahu mau kerja apa,"kata Adi dalam kepasrahan.
Pria dengan lima anak itu juga menambahkan, bahwa dirinya sudah puluhan tahun menjadi penarik becak di Kota Lhokseumawe, namun baru kali ini beserta rekan-rekan seprofesinya merasakan dampak perekonomian yang sangat terpuruk.
"Saat ini anak-anak sekolah juga libur, penumpang yang menjadi langganan tetap kami itu anak sekolah. Kadang-kadang kami sampai ketiduran di becak karena menunggu penumpang di pangkalan yang saat ini sangat sepi,"katanya.
Tidak hanya ratusan pengemudi becak di Kota Lhokseumawe saja yang terdampak pandemi COVID-19, puluhan tukang ojek Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara juga bernasib sama dengan merasakan sulitnya memperoleh rupiah ditengah pandemi ini.
"Sangat sepi sekarang, pelanggan lebih memilih untuk naik motor pribadi dan juga meminta dijemput kerabatnya,"kata Syaifuddin (56) salah seorang tukang ojek di Desa Krueng Mane.
Mereka berharap agar pemerintah dapat memperhatikan nasib tukang becak dan ojek dengan menyalurkan bantuan , karena menurutnya penghasilan mereka jauh dari kata cukup.
"Sampai saat ini saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah terkait bantuan terdampak COVID-19, namun kalau rekan-rekan lainnya saya tidak tahu,"katanya.
"Saya berharap semoga pandemi COVID-19 dapat segera berakhir,"kata dia.