Aceh Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Timur bersama TNI/Polri mulai siaga penuh mengantisipasi berbagai potensi kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di kabupaten itu.
"Kita siaga 24 jam untuk mewaspadai karhutla yang berpotensi di sejumlah titik," kata Bupati Aceh Timur Hasballah yang akrab disapa Rocky di Aceh Timur, Rabu.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sudah melakukan langkah-langkah penanganan karthutla di lapangan sesuai rekomendasi Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, dan Pangdam Iskandar Muda.
Bahkan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah menyiapkan enam titik pos yang akan mendukung percepatan penanganan di saat sewaktu-waktu terjadi karhutla.
“Kami siapkan enam titik pos dilengkapi 11 armada damkar, lima mobil tangki air, puluhan motor modifikasi yang akan menjangkau titik pedalaman yang sulit di jangkau kendaraan roda empat,” kata Rocky.
Rocky menambahkan pihaknya juga telah memetakan sembilan waduk di di daerah itu seperti waduk Jambo Aye dan waduk-waduk lain, termasuk waduk Jambo Reuhat di Banda Alam.
“Intinya, kami bersama unsur muspida, begitu juga dengan unsur muspika siaga penuh,” kata Rocky.
Rocky meminta aparatur desa terutama kepala desa untuk senantiasa mengingatkan masyarakat tidak membakar sisa replanting secara sembarangan di kebun.
“Mari kita sama-sama menjaga agar tidak terjadi karhutla di Aceh, khususnya di Aceh Timur,” kata Rocky.
Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro mengatakan kebakaran hutan dan lahan akan menimbulkan kerugian. Seperti kerusakan alam dan menimbulkan polusi udara yang tidak sehat dan mengganggu aktivitas masyarakat serta terganggunya satwa dilindungi.
“Oleh karenanya mari kita sama-sama menjaga kelestarian hutan dan alam dengan tidak melakukan kegiatan pembakaran secara sembarangan,” kata AKBP Eko Widiantoro.