Takengon (ANTARA) - Wakil Bupati Aceh Tengah Firdaus menekankan pelaksanaan Shalat Idul Adha tahun ini harus benar-benar memenuhi ketentuan protokol kesehatan secara ketat demi terhindar dari penularan COVID-19.
Dalam hal ini pihak panitia penyelenggara Shalad Idul Adha 1442 Hijriah diminta untuk mampu menciptakan suasana yang benar-benar memenuhi standar protokol kesehatan.
"Seperti melakukan kebersihan dan disinfeksi di area pelaksanaan, menyediakan fasilitas cuci tangan seperti sabun dan hand sanitizer, serta menerapkan pembatasan jarak," kata Firdaus saat memimpin rapat persiapan pelaksanaan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah di Takengon, Sabtu (10/7).
Baca juga: Aceh Tengah kembali fungsikan Rumah Sakit Regional untuk tangani COVID-19
Menurutnya penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan pelaksanaan pemotongan hewan qurban di Aceh Tengah dilaksanakan dengan memperbanyak titik kumpul atau tempat penyelenggaraan guna memecah keramaian.
Selain itu setiap penyelenggara atau khatib juga diminta untuk mempersingkat durasi waktu khutbah paling lama 15 menit.
"Mempersingkat pelaksanaan shalat dan khutbah tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya," sebut Firdaus.
Baca juga: Ini stok pasar murah di Aceh Tengah dan Bener Meriah
Selain itu setiap orang juga diharapkan untuk dapat memastikan kondisi diri sendiri dalam keadaan sehat sebelum mengikuti Shalat Idul Adha berjamaah.
Masyarakat juga diminta untuk membawa sajadah masing-masing, memakai masker sejak keluar dari rumah, menjaga kebersihan tangan, serta menghindari kontak fisik seperti berjabat tangan dan berpelukan.
"Insya Allah dengan disiplin dan rasa tanggung jawab ini, kita semua dapat menjalankan ibadah shalat Idul Adha dengan aman dan nyaman," tutur Firdaus.
Wabup tekannya shalat Idul Adha harus terapkan prokes ketat
Minggu, 11 Juli 2021 12:37 WIB
Mempersingkat pelaksanaan shalat dan khutbah tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya