Jakarta (ANTARA) - Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengatakan intensitas penggunaan smartphone dan internet yang tinggi di zaman sekarang tak luput dari risiko yang tinggi pula terhadap cyber bullying atau perundungan di dunia maya.
"Meski berguna untuk melakukan kegiatan sehari-hari, penggunaan smartphone juga berisiko tinggi terhadap perundungan online. Ini karena masih banyak yang belum teredukasi dengan baik dalam hal penggunaannya," kata Kasandra kepada ANTARA, Selasa.
Kasandra kemudian mengungkapkan tindakan preventif yang dapat dihindari dilakukan untuk menghindari perundungan di dunia maya, salah satunya dengan menerapkan pola berpikir sebelum bertindak.
"Berpikir terlebih dahulu sebelum membuat tindakan secara online, seperti halnya saat akan membuat unggahan," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan teori pilihan, sumber dari masalah atas perilaku individu adalah pilihan individu itu sendiri. Perilaku tersebut mencakup unsur perbuatan, pemikiran, perasaan, dan fisiologi yang disebut total behavior yang berada di bawah kendali individu.
"Sehingga pola berpikir terlebih dahulu sebelum membuat tindakan di dunia maya akan menjadi tindakan preventif terhadap perundungan online, mengacu pada total behavior yang dapat membuat individu bertindak di bawah kendali diri," tuturnya.
Kemudian, Kasandra juga mengatakan bahwa tindakan lain yang harus dilakukan adalah melaporkan perundungan online kepada pihak berwajib.
Setelah membuat laporan, ambil langkah-langkah yang tepat untuk memblokir orang atau akun yang melalukan perundungan online tersebut.
Menurut Kasandra, tindakan tersebut juga membuat individu dapat belajar menjadi pengamat yang baik dan berpotensi untuk memutuskan rantai perundungan di dunia maya.
"Jika individu telah mengetahui dan mengamati perundungan online yang terjadi atas dirinya atau orang lain, dia akan berpotensi lebih baik dalam menahan diri untuk tidak berpartisipasi dalam perundungan online," kata Kasandra.
"Dia juga akan mencari cara untuk mendukung orang yang menjadi sasaran kejahatan itu," tandasnya.
Psikolog ungkap risiko tinggi intensitas penggunaan internet
Selasa, 24 Agustus 2021 16:57 WIB