Sabang (ANTARA Aceh) - Sebanyal 111 penyelam dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan Festival Selam Pulau Weh atau "Pulau Weh Dive Festival" di Pantai Gapang, Sabang, 6-7 Juni.
"Tercatat sebanyak 111 penyelam ikut ambil bagian memeriahkan Festival Selam Pulau Weh," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi pada pembukaan festival di Pantai Gapang, Sabang, Aceh, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa festival selam ini juga merupakan rangkaian kegiatan penyelenggaraan kompetisi memasak makanan berbahan dasar dari laut, baik basah maupun kering.
"Festival ini diselenggarakan bekerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang, dan Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Aceh," katanya.
Ke-111 peselam tersebut terdiri dari 73 penyelam pria dan 38 penyelam wanita. Mereka berlomba untuk dua kategori, yakni "sport diving" atau olahraga menyelam dan "fun diving" atau selam santai. Hadiah yang diperebutkan mencapai Rp62 juta.
Reza mengatakan festival selam ini digelar untuk mempromosikan pariwisata Pulau Weh. Selama ini, Pulau Weh, Kota Sabang, dikenal dengan wisata selamnya. Terutama di kawasan Pantai Gapang dan Pantai Iboih, dan Pulau Rubiah.
"Promosi ini untuk menjadikan Pulau Weh sebagai destinasi utama pariwisata Aceh dan Indonesia pada umumnya. Apalagi selama ini Pulau Weh yang lebih dikenal dengan Sabang sudah dikenal di dunia," kata dia.
Reza menambahkan festival selam tersebut juga dirangkai dengan "Seafood Culinary Competition", yakni atraksi lomba memasak kreasi berbahan makanan dari laut.
"Kompetisi memasak ini menjadi media strategis mempromosikan kekayaan dan keberagaman sumber daya luat. Kekayaan laut tersebut diramu menjadi berbagai makanan kreasi," kata Reza Fahlevi.
Selain itu, sebut dia, Seafood Culinary Competition menjadi alat kampanye untuk menggugah dan membangun kesadaran masyarakat dalam rangka melindungi kelestarian ikan dengan larangan mengonsumsi hiu, lumba-lumba, dan penyu.
"Penyelenggaraan Pulah Weh Dive Festival ini bersamaan dengan 'Sabang Fair Festival', yakni merupakan pameran yang menampilkan keindahan serta keberagaman seni dan budaya dari seluruh Aceh," kata Reza Fahlevi.
"Tercatat sebanyak 111 penyelam ikut ambil bagian memeriahkan Festival Selam Pulau Weh," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi pada pembukaan festival di Pantai Gapang, Sabang, Aceh, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa festival selam ini juga merupakan rangkaian kegiatan penyelenggaraan kompetisi memasak makanan berbahan dasar dari laut, baik basah maupun kering.
"Festival ini diselenggarakan bekerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang, dan Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Aceh," katanya.
Ke-111 peselam tersebut terdiri dari 73 penyelam pria dan 38 penyelam wanita. Mereka berlomba untuk dua kategori, yakni "sport diving" atau olahraga menyelam dan "fun diving" atau selam santai. Hadiah yang diperebutkan mencapai Rp62 juta.
Reza mengatakan festival selam ini digelar untuk mempromosikan pariwisata Pulau Weh. Selama ini, Pulau Weh, Kota Sabang, dikenal dengan wisata selamnya. Terutama di kawasan Pantai Gapang dan Pantai Iboih, dan Pulau Rubiah.
"Promosi ini untuk menjadikan Pulau Weh sebagai destinasi utama pariwisata Aceh dan Indonesia pada umumnya. Apalagi selama ini Pulau Weh yang lebih dikenal dengan Sabang sudah dikenal di dunia," kata dia.
Reza menambahkan festival selam tersebut juga dirangkai dengan "Seafood Culinary Competition", yakni atraksi lomba memasak kreasi berbahan makanan dari laut.
"Kompetisi memasak ini menjadi media strategis mempromosikan kekayaan dan keberagaman sumber daya luat. Kekayaan laut tersebut diramu menjadi berbagai makanan kreasi," kata Reza Fahlevi.
Selain itu, sebut dia, Seafood Culinary Competition menjadi alat kampanye untuk menggugah dan membangun kesadaran masyarakat dalam rangka melindungi kelestarian ikan dengan larangan mengonsumsi hiu, lumba-lumba, dan penyu.
"Penyelenggaraan Pulah Weh Dive Festival ini bersamaan dengan 'Sabang Fair Festival', yakni merupakan pameran yang menampilkan keindahan serta keberagaman seni dan budaya dari seluruh Aceh," kata Reza Fahlevi.