"Saya kira tidak perlu diragukan lagi bahwa Tiongkok merupakan mitra strategis yang penting bagi Indonesia," katanya saat menerima Chairman of the National Committee of the Chinese People's Consultative Conference Yu Zhengsheng di Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin.
Novanto mengatakan hubungan strategis itu ditandai dengan kunjungan dengan intensitas pertemuan pemimpin kedua negara dan jumlah kesepakatan kerja sama yang sudah dicapai.
Dia mengapresiasi berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan Tiongkok untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral dengan Indonesia.
"DPR RI mengapresiasi berbagai upaya yang telah dan yang akan dilakukan Tiongkok untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama bilateral dalam kerangka kemitraan strategis komprehensif," ujarnya.
Novanto mengatakan kerja sama itu harus ditindaklanjuti melalui perwujudan Five-Year Plan of Action for China-Indonesia Comprehensive Strategic Partnership yang memuat program-program kerja sama yang lebih luas dan konkret di berbagai bidang.
Dia mengatakan di bidang perdagangan dan investasi, Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dan DPR RI mendukung target perdagangan kedua negara di tahun 2015 senilai 80 miliar dolar AS.
"DPR menyambut baik kesepakatan kedua negara untuk menargetkan volume perdagangan bilateral menjadi 80 miliar dolar AS pada tahun 2015, yang sebelumnya 48,23 miliar dolar AS. Kami juga berharap Tiongkok membuka akses lebih besar bagi produk unggulan Indonesia," katanya.
Dia mengatakan nilai investasi Tiongkok tahun 2014 sebesar 800 juta dolar AS untuk 501 proyek.
Menurut dia, dengan potensi pembangunan Indonesia, DPR RI berharap Tiongkok dapat meningkatkan investasinya di Indonesia terutama di sektor energi dan infrastruktur.