Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Aceh meminta perbankan yang beroperasi di provinsi setempat dapat meningkatkan porsi pembiayaan sektor produktif pada tahun 2022.
“Secara umum pembiayaan perbankan di Aceh masih didominasi oleh pembiayaan konsumtif,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan meningkatnya pembiayaan sektor produktif akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap Bank Syariah Indonesia yang baru-baru ini meresmikan UMKM center dapat mengambil peluang besar dalam memajukan sektor UMKM dengan melakukan pembinaan dan juga dukungan pembiayaan,” katanya.
Menurut dia peran serta perbankan yang ada di Aceh khususnya BSI dan Bank Aceh Syariah sangat dibutuhkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2022 lewat pembiayaan produktif yang disalurkan pada berbagai sektor ekonomi khususnya UMKM.
Ia menyebutkan pembiayaan yang disalurkan perbankan di Aceh hingga November 2021 mencapai Rp43,7 triliun.
“Secara umum hingga November 2021 perbankan di Aceh telah tumbuh positif yang didorong pembiayaan modal kerja pada pertambangan serta transportasi dan pergudangan serta komunikasi,” katanya:
Kemudian terjadinya peningkatan pembiayaan investasi untuk keperluan konstruksi.
Ia menambahkan untuk komposisi pembiayaan masih didominasi sektor konsumtif yakni sebesar 54,72 persen, modal kerja 32 persen dan investasi 13,2 persen.
“Semoga di tahun 2022 ini sektor produktif bisa jauh lebih besar lagi dibanding konsumtif,” katanya.