Madrid (ANTARA Aceh) - Bek tengah Spanyol dan Barcelona Gerard Pique memuji Cesc Fabregas sebagai "pioner" di antara pemain-pemain dari negara Iberia itu, di mana gelandang Chelsea itu sebentar lagi akan mencatatkan penampilan ke-100 untuk "La Roja."
Fabregas (28) merupakan salah satu ekspor tersukses dari Spanyol ketika ia meninggalkan Barcelona pada usia 16 tahun untuk bergabung dengan Arsenal, den Pique mengatakan bahwa ia telah menjadi teladan bagi siapapun yang mengikutinya pergi ke Inggris, lapor Reuters.
Fabregas pulang ke Barca pada 2011 sebelum kembali bermain di Liga Utama Inggris untuk bergabung dengan Chelsea tiga tahun kemudian, dan jika ia bermain pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup C melawan Luxemburg dan pada pertandingan melawan Ukraina tiga hari kemudian, ia akan mencapai 100 penampilan untuk timnas.
Pique (28) merupakan rekan Fabregas di akademi Barcelona dan pindah ke Manchester United pada 2004, sebelum pulang kampung ke klub masa kecilnya pada 2008.
"Cesc merupakan pioner dalam kepergiannya ke London pada usia 16 tahun," kata Pique kepada Marca Radio pada Rabu.
"Belakangan sebagian dari kami pergi (juga ke Inggris) dan ia menjadi teladan bagi banyak pemain," tambahnya.
"Ia merupakan sosok pemenang. Kami telah saling mengenal sejak kami masih sangat muda dan jika Cesc tidak menang, ia mungkin tidak akan berbicara kepada Anda selama seharian dan tidak akan mengangkat panggilan telpon dari Anda."
Fabregas melakukan debut Spanyolnya pada pertandingan persahabatan melawan Pantai Gading di Valladolid pada Maret 2006, dan memainkan peran kunci saat negaranya berhasil menjuarai Piala Eropa sebanyak dua kali berturut-turut pada 2008 dan 2012, dan kesuksesan perdana di Piala Dunia pada 2010.
Penaltinya untuk memenangi adu penalti atas Italia pada perempat final Piala Eropa 2008 disebut-sebut sebagai titik balik penruntungan Spanyol, dan mereka mengakhiri berpuluh-puluh tahun tanpa prestasi dengan menang 1-0 atas Jerman pada final yang dimainkan di Wina.
"Saya akan sangat senang untuk mencapai tonggak sejarah (100 penampilan timnas) itu, mudah-mudahan itu akan terjadi," kata Fabregas kepada Marca Radio.
"Ketika saya pergi ke London, itu merupakan perubahan besar namun saya selalu jelas bahwa tujuan saya adalah menjadi pesepak bola," tambahnya. "Saya akan selalu memiliki afeksi khusus untuk Arsenal."
Spanyol dapat memastikan tempat mereka di Piala Eropa 2016 dengan kemenangan melawan Luxemburg di Logrono.
Pasukan Vicente del Bosque memiliki 21 angka dari delapan pertandingan Grup C, unggul dua angka atas Slovakia, yang akan menjamu Belarus pada Jumat. Ukraina berada di peringkat ketiga dengan 16 angka menjelang pertandingan mereka di markas tim juru kunci Macedonia.
(Uu.H-RF/A026)
Fabregas (28) merupakan salah satu ekspor tersukses dari Spanyol ketika ia meninggalkan Barcelona pada usia 16 tahun untuk bergabung dengan Arsenal, den Pique mengatakan bahwa ia telah menjadi teladan bagi siapapun yang mengikutinya pergi ke Inggris, lapor Reuters.
Fabregas pulang ke Barca pada 2011 sebelum kembali bermain di Liga Utama Inggris untuk bergabung dengan Chelsea tiga tahun kemudian, dan jika ia bermain pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup C melawan Luxemburg dan pada pertandingan melawan Ukraina tiga hari kemudian, ia akan mencapai 100 penampilan untuk timnas.
Pique (28) merupakan rekan Fabregas di akademi Barcelona dan pindah ke Manchester United pada 2004, sebelum pulang kampung ke klub masa kecilnya pada 2008.
"Cesc merupakan pioner dalam kepergiannya ke London pada usia 16 tahun," kata Pique kepada Marca Radio pada Rabu.
"Belakangan sebagian dari kami pergi (juga ke Inggris) dan ia menjadi teladan bagi banyak pemain," tambahnya.
"Ia merupakan sosok pemenang. Kami telah saling mengenal sejak kami masih sangat muda dan jika Cesc tidak menang, ia mungkin tidak akan berbicara kepada Anda selama seharian dan tidak akan mengangkat panggilan telpon dari Anda."
Fabregas melakukan debut Spanyolnya pada pertandingan persahabatan melawan Pantai Gading di Valladolid pada Maret 2006, dan memainkan peran kunci saat negaranya berhasil menjuarai Piala Eropa sebanyak dua kali berturut-turut pada 2008 dan 2012, dan kesuksesan perdana di Piala Dunia pada 2010.
Penaltinya untuk memenangi adu penalti atas Italia pada perempat final Piala Eropa 2008 disebut-sebut sebagai titik balik penruntungan Spanyol, dan mereka mengakhiri berpuluh-puluh tahun tanpa prestasi dengan menang 1-0 atas Jerman pada final yang dimainkan di Wina.
"Saya akan sangat senang untuk mencapai tonggak sejarah (100 penampilan timnas) itu, mudah-mudahan itu akan terjadi," kata Fabregas kepada Marca Radio.
"Ketika saya pergi ke London, itu merupakan perubahan besar namun saya selalu jelas bahwa tujuan saya adalah menjadi pesepak bola," tambahnya. "Saya akan selalu memiliki afeksi khusus untuk Arsenal."
Spanyol dapat memastikan tempat mereka di Piala Eropa 2016 dengan kemenangan melawan Luxemburg di Logrono.
Pasukan Vicente del Bosque memiliki 21 angka dari delapan pertandingan Grup C, unggul dua angka atas Slovakia, yang akan menjamu Belarus pada Jumat. Ukraina berada di peringkat ketiga dengan 16 angka menjelang pertandingan mereka di markas tim juru kunci Macedonia.
(Uu.H-RF/A026)