Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 18 ibu-ibu di Gampong Meunasah Baro Lamllhom, Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar mengadu kecepatan kukur kelapa dengan alat tradisional Aceh dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia.
Ibu Keuchik Gampong Meunasah Baro, Lamlhom, Tutie Aryati di Lhoknga, Rabu mengatakan adu kecepatan kukur kelapa tersebut merupakan rangkaian lomba dalam rangka memperingati kemerdekaan RI.
Lomba kukur kelapa tersebut diperuntukkan kepada ibu-ibu untuk melestarikan kearifan lokal Aceh yang kini mulai luntur digantikan dengan kecanggihan teknologi.
"Zaman dulu, lazim bagi ibu-ibu di Aceh mempunyai keahlian mengkukur kelapa untuk selanjutnya dimasukkan sebagai bahan masakan," katanya.
Tutie menjelaskan lomba ini diikuti oleh enam kelompok ibu-ibu, di mana mereka berlomba dengan penampilan khas ibu-ibu zaman dahulu yang kepalanya dililitkan kain batik panjang dan bawahannya berkain sarung.
"Pakaian tersebut spontan aja terpikirkan oleh panitia, kita masukkan mereka ke dalam grup, lalu saat lomba mereka bawa kain batik panjang dan bawahannya pakai sarung," katanya.
Junaidah, salah satu peserta lomba yang baru pertama kali mengikuti lomba kukur kelapa sangat mengapresiasi lomba tersebut.
Menurut dia, lomba ini sangat cocok diadakan sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan karena sekaligus menggalakkan kembali kearifan lokal Aceh khususnya tentang cara masyarakat Aceh zaman dulu mengkukur kelapa kepada masyarakat
"Sekarang ini, orang pergi ke kedai untuk mengkukur kelapa dengan mesin karena ibu-ibu pun juga banyak yang sudah tidak bisa mengkukur kelapa dengan alat tradisional," katanya.
Lanjutnya, lomba kukur kelapa ini juga menjadi bagian dari pelestarian budaya Aceh yang sekarang ini banyak tidak diketahui generasi sekarang.
"Generasi sekarang kebanyakan tahu mengkukur kepala dengan mesin, sedangkan dengan alat tradisional seperti ini banyak yang tidak bisa, bahkan mungkin ada yang tidak tahu alat ini," katanya.