Banda Aceh (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membangun gedung sepuluh lantai dengan konsep green building di Banda Aceh sebagai upaya mendukung peningkatan ekonomi di Provinsi Aceh.
“Gedung ini akan menjadi landmark Aceh dan ini merupakan gedung BSI pertama yang kita dibangun,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Gedung BSI Regional Aceh sebagai energi untuk Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan peletakan batu pembangunan Gedung tersebut merupakan salah satu implementasi komitmen BSI mendukung green economy, yang menjadi program prioritas pemerintah dalam Presidensi G20 yaitu, pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dengan membangun kota hijau dan mengendalikan perubahan iklim global.
“Sebagai pijakan awal, kami mulai pembangunan gedung BSI yang ramah lingkungan dan hemat energi ini di Banda Aceh, sekaligus bagian dari mengimplementasikan konsep environmental, social, and governance (ESG),” kata Hery.
Ia merincikan gedung BSI Aceh ini mencakup ruang terbuka hijau dalam pemilihan material hardscape yang ramah lingkungan dan mengoptimalkan penyerapan air pada lahan yang tersedia, serta menggunakan energi solar panel.
Gedung tersebut terdiri dari 10 lantai dengan tinggi 46,6 meter dan menjadi gedung perkantoran tertinggi yang dilengkapi dengan ruang terbuka hijau di lantai empat serta ditargetkan rampung pada 2024.
Selain mengusung konsep green building, gedung tersebut juga dirancang mengakomodir unsur budaya dan kearifan lokal dalam desain arsitekturnya.
Selain itu juga akan tersedia media publikasi videotron yang menyatu dengan sisi luar gedung sebagai media publikasi publik pertama di Aceh.
“Pembangunan gedung ini tidak akan meninggalkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal Aceh yang sering disebut sebagai Kota Serambi Mekkah,” kata Hery.
Menurut dia pembangunan keuangan berkelanjutan menjadi salah satu komitmen perseroan atas tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan project green campaign dan kepedulian terhadap lingkungan.
Ia mengatakan di gedung tersebut nantinya juga akan tersedia masjid, convention hall, galeri budaya dan akan dilengkapi tempat pengecasan kendaraan listrik.
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten III Setda Aceh, Iskandar AP berharap Bank Syariah Indonesia dapat terus ambil bagian dalam membantu Pemerintah Aceh memajukan ekonomi Syariah dan pembangunan Aceh secara umum.
“Kami menyampaikan terima kasih atas komitmen BSI berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di Aceh semoga apa yang telah dilakukan dapat ditingkatkan termasuk untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat,” katanya.
Dalam peletakan batu pertama tersebut turut hadir diantaranya Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin, Asisten Administrasi dan Umum Setda Aceh Iskandar AP dan Direktur Utama PT PP (persero) Novel Arsyad dan sejumlah unsur Forkopimda Aceh.