Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta Pemerintah Banda Aceh melalui petugas kesehatan untuk memberikan pendampingan khusus bagi anak yang mengalami gagal (gangguan) ginjal akut di kota setempat.
"Kami minta Pemko serius menangani fenomena kasus gagal ginjal akut pada anak-anak ini, petugas kesehatan baik di rumah sakit maupun Puskesmas harus dampingi khusus mereka," kata Farid Nyak Umar, di Banda Aceh, Selasa.
Berdasarkan data RSUZA Banda Aceh sejak Juli 2022 sampai hari terjadi lonjakan kasus gagal ginjal akut terhadap 29 anak di Aceh, dengan tingkat kematian 22 jiwa, lima sembuh dan dua lainnya masih dalam perawatan secara intensif di rumah sakit Pemerintah Aceh.
Farid melihat, kondisi ini tentunya harus menjadi alarm terutama bagi pemerintah untuk mempersiapkan langkah-langkah intervensi mencegah kasus tersebut ke tengah masyarakat.
"Sudah banyak warga kita yang menjadi korban, tetapi info yang berkembang di tengah masyarakat terkait gagal ginjal ini masih simpang siur," ujarnya.
Mengenai penyakit itu, Farid juga meminta Dinas Kesehatan Banda Aceh menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait gejala dan penyebaran penyakit tersebut.
"Perlu sosialisasi dan edukasi secara masif agar jika ada kasus dapat terdeteksi sejak dini. Masyarakat juga perlu diberikan pemahaman cara mencegah penyakit ini," katanya.
Farid juga mengimbau jika ada warga yang anggota keluarganya terdapat gejala gangguan kesehatan segera dibawa ke fasilitas kesehatan, baik puskesmas ataupun rumah sakit.
"Kita juga meminta pemerintah kota untuk terus memantau dan memberdayakan tenaga kesehatan di gampong-gampong untuk langkah preventif," ujarnya.
Ketua DPD PKS Kota Banda Aceh itu berharap, Dinas Kesehatan segera mendata dan memetakan warga-warga yang diduga mengalami gejala gagal ginjal akut ini untuk mendapatkan perawatan dan pelayanan medis terbaik.
"Perlu dipastikan agar warga kota yang menjadi pasien gagal ginjal memperoleh pelayanan terbaik dari pemerintah kota," demikian Farid Nyak Umar.