Banda Aceh (ANTARA) - Guru Besar Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry, Prof Nazaruddin AW terpilih sebagai Ketua IAEI DPW Aceh periode 2022-2026 dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 di Banda Aceh.
“Saya berharap dukungan dari semua pihak dan saling bersinergi menjaga dan melestarikan pelaksanaan ekonomi syariah secara kaffah,” kata Prof Nazaruddin di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan dukungan dan saling sinergi perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Aceh yang terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.
Ia mengatakan pelaksanaan dan penguatan ekonomi syariah yang menjadi visi IAEI akan diwujudkan melalui penguatan lima misi yang diterjemahkan dalam program kerja pengembangan kualitas SDM Islami, penguatan sinergisitas antar kelembagaan, pengembangan dan penguatan jaringan kolaborasi international, dan penguatan penelitian di bidang ekonomi dan keuangan syariah dan diseminasi hasilnya secara lebih meluas kepada masyarakat.
Ketua Panitia Muswil, Jalaluddin seiring dengan suksesnya kegiatan tersebut nantinya IAEI dapat memberikan kontribusi nyata bagi pelaksanaan dan penguatan ekonomi syariah di bumi Aceh ke depan.
Ia mengatakan pengurus IAEI Komisariat yang ada di seluruh kampus negeri dan swasta di Aceh dapat segera menyusun kepengurusan baru agar bisa bersama-sama dilantik oleh Menteri Keuangan/Ketua IAEI Pusat, Sri Mulyani pada 23 November 2022.
Pelaksanaan Muswil turut dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani, Mantan Direktur Utama Bank Aceh, Haizir Sulaiman, Dirut BPRS Hikmah Wakilah, Sugito, Ketua Komisioner Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, Akademisi USK Dr. Ridwan Nurdin, Akademisi UIN Ar-Raniry, Dr Israk Ahmadsyah dan Dr. Zaki Fuad, dan, Akademsi IAIN Langsa, Dr. Abdul Hamid.
Sekum IAEI Aceh periode 2018-2022, Prof. Dr. M. Shabri Abd. Majid, mengatakan, IAEI DPW Aceh telah melakukan berbagai agenda edukasi dan sosialisasi ekonomi syariah dan memberi masukan penting bagi pemerintahan Aceh dalam pelaksanaan dan penguatan ekonomi syariah di Aceh.
“Kami akan terus bersinergi dengan IAEI Pusat untuk menjadikan Aceh sebagai modal, model, dan pusat ekonomi dan keuangan syariah Indonesia,” katanya.