Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh menyatakan bahwa banyak masyarakat yang secara sukarela memberikan bantuan alakadar kepada para pengungsi Rohingya yang berada di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial Dinas Sosial Aceh, Aceh Besar.
"Banyak masyarakat yang memberikan bantuan secara pribadi untuk para pengungsi Rohingya di sana," kata Kepala Dinas Sosial Aceh Yusrizal, di Banda Aceh, Rabu.
Yusrizal menyampaikan, kebutuhan dasar untuk pengungsi tersebut memang ditangani oleh UNHCR dan IOM. Meski demikian, juga banyak masyarakat yang ikut memberikan dukungan kepada imigran muslim itu.
"Kebutuhan mereka masih ditangani oleh UNHCR dan IOM, dan kita tetap menerima support dari masyarakat dengan pengaturan untuk pemerataan," ujarnya.
Yusrizal menuturkan, selama ini masyarakat sekitar lokasi penampungan banyak yang ikut membantu kebutuhan pengungsi seperti mie instan, biskuit, pakaian, jilbab dan dalam bentuk lainnya.
Bantuan masyarakat itu, kata Yusrizal, kemudian diserahkan melalui petugas lapangan, kemudian diatur atau dikumpulkan terlebih dahulu sampai diperkirakan cukup untuk dibagikan secara merata.
"Misalnya, kalau ada masyarakat yang membawa satu kotak mie instan, maka panitia menunggu lagi sampai jumlahnya cukup, dan baru dibagikan," katanya.
Yusrizal menegaskan, bantuan masyarakat tersebut diberikan sebagai bentuk rasa kemanusiaan atau simpati kepada para pengungsi, sehingga mereka mau membantu secara sukarela dan sesuai kemampuan masing-masing.
Seperti diketahui, saat ini terdapat 241 pengungsi Rohingya yang ditempatkan sementara di fasilitas sosial (UPTD tuna sosial)milik Pemerintah Aceh di kawasan Ladong Kabupaten Aceh Besar.
241 pengungsi Rohingya tersebut adalah mereka yang terdampar pada 25 Desember 2022 sebanyak 57 orang dan 8 Januari 2023 mencapai 184 jiwa. Mereka kemudian ditampung di satu lokasi yang dikelola Dinas Sosial Aceh tersebut.
Warga Aceh banyak yang sukarela bantu kebutuhan dasar pengungsi Rohingya
Rabu, 18 Januari 2023 18:10 WIB