Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pihak manajemen PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara, menyatakan, kebocoran amoniak yang mengakibatkan 19 warga keracunan gas, Sabtu (12/11), akibat fluaktuasi tekanan pada sistem proses.
Staf Sekper bidang Antar Lembaga Perusahaan PT PIM, Zulhadi kepada wartawan di Lhokseumawe, Minggu mengatakan, terlepasnya gas amoniak ke udara dan berhembus ke arah pemukiman penduduk hingga menyebabkan belasan warga mengalami keracunan, diakibatkan fluaktuasi tekanan.
"Katup pengamanan 61-SV-1220 otomotis terbuka dan menyebabkan terjadinya paparan amoniak ke udara. Hal itu terjadi secara otomatis apabila terjadinya flukatuasi tekanan pada sistem proses," ujarnya.
Zulhadi menyebutkan, sebelumnya pada 9 November 2016, PT PIM melakukan penghentian sementara dan dilakukan perawatan, karena pasokan gas mengalami gangguan, setelah normal pada 11 November 2016, pabrik amoniak dihidupkan kembali.
Pada Sabtu (12/11), amoniak sudah berproduksi dan pada pukul 16.04 WIB, terjadi fluktuasi pada sistem proses dan menyebabkan amoniak keluar, katanya.
Terkait penanganan masyarakat yang keracunan tersebut, pihak perusahaan dan juga komponen masyarakat setempat membantu membawa masyarakat yang terkena paparan amoniak ke Rumah Sakit PT PIM dan sebagian dirujuk ke RS Arun.
"Sampai dengan saat ini, seluruh pasien masyarakat telah kembali ke rumah, kecuali 19 orang yang masih dirawat di RS Arun, sedangkan warga yang terpapar gas amoniak tersebut antara lain Gampong Tambon Tunong, Paloh Gadeng dan Gampong Tambon Baroh," ucap Zulhadi.
Sementara itu, terkait sosialisasi kepada masyarakat terhadap kebocoran amoniak kelingkungan penduduk, Zulhadi mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi secara kontinu kepada masyarakat, baik melalui kegiatan dialog dan pembagian brosur kepada masyarakat.
Namun melalui media massa, seperti stasiun radio komersil setempat, pihak perusahaan tersebut mengaku tidak melakukannya, karena menganggap bahwa masalah sosialisasi dimaksud, cukup dilakukan melalui pembagian brosur dan dialog kepada masyarakat serta simulasi yang dilakukan setahun sekali.
Camat Dewantara Amir Hamzah mengatakan, saat meninjau warga yang mengalami keracunan di RS PIM dan RS Arun, warga mempertanyakan kepadanya, kenapa berulang kali terjadi kebocoran amoniak tersebut.
Ia mengharapkan kepada pihak terkait melalui dirinya supaya hal tersebut tidak terulang kembali.
Namun, kata dia, dirinya mengaku tidak bisa memberi keterangan lebih lanjut, akan tetapi akan berupaya mencari solusi serta berkoordinasi dengan pihak PT PIM yang berada di wilayah Kecamatan Dewantara itu, agar tidak terulang lagi dimasa mendatang.