Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) meraih medali silver pada ajang Indonesia International IoT Olympiad (I3O) dengan mengusung prototipe meteran prabayar yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA).
"Produk ini dimaksudkan sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan listrik, serta memudahkan pengguna dalam mengelola penggunaan daya listrik mereka,” kata Tim Intelli Charge USK M Al Lail Qadrillah dari Teknik Elektro di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan prototipe meteran prabayar dapat mengisi token listrik dan memonitoring penggunaan listrik dari jarak jauh, menggunakan aplikasi mobile, juga mampu memprediksi kapan token listriknya akan habis
“Lewat teknologi canggih ini, pengguna dapat mengontrol dan mengatur pengisian token secara praktis dan efektif," katanya.
Baca juga: Akademisi: Sektor perikanan Indonesia punya nilai tawar tinggi di ASEAN
Tim Intelli Charge USK terdiri dari lima orang yakni M Al Lail Qadrillah dari Teknik Elektro, Irfan Wahyuda Teknik Elektro, Ariq Alghifary Teknik Elektro, Sirajul ilmi Teknik Komputer, Imam Akbar Al Khalis Teknik Sipil. Tim tersebut dibimbing Aulia Rahman, dosen dari Jurusan Teknik Elektro dan Komputer
Ia menuturkan, awal terbentuknya tim ini saat mereka saling berkumpul dan berdiskusi terkait permasalahan sehari hari yang terjadi, yaitu pengisian token listrik secara manual yang dinilai kurang praktis dan sulit untuk memastikan kapan token akan habis.
"Tim kami melakukan penelitian pada meteran listrik prabayar dengan mengintegrasikannya pada jaringan internet dan menanamkan kecerdasan buatan di dalamnya," katanya.
Dari diskusi tersebut, muncul sebuah ide untuk pengisian token listrik secara online dan memprediksi habis token, sehingga pengguna dapat menyisihkan uang pada pembelian berikutnya.
Kompetisi tingkat internasional ini diikuti para pelajar yang berasal dari 13 negara, yaitu Vietnam, Thailand, Iran, Filipina, Malaysia, Afrika Selatan, Turkey, Indonesia, Meksiko, Bangladesh, Timor Leste, Uni Emirat Arab and Azerbaijan.
Para peserta Olimpiade tersebut terbagi dalam 75 tim yang mengikuti kompetisi ini secara daring dan 25 peserta lainnya hadir secara offline di USK.
Baca juga: Aksi bersihkan pantai dan laut di Ujung Pancu Aceh Besar peringati Hari Kebangkitan Nasional