Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sabang, Aceh menyebutkan produksi perikanan tangkap di daerah paling barat Indonesia itu mencapai 4.433 ton pada semester I tahun 2023, dari target 9.067 ton pada tahun ini.
“Dengan melihat capaian produksi pada semester satu ini, Insya Allah bisa tercapai target hingga akhir tahun nanti,” kata Kepala Bidang Perikanan DKP Sabang Lifriza yang dihubungi dari Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan, sumber pendapatan masyarakat daerah Pulau Weh itu umumnya dari sektor kelautan. Sebab itu, pada prinsipnya program-program pemerintah cenderung sama setiap tahunnya, dalam upaya meningkatkan ekonomi nelayan.
Baca juga: Tangkapan ikan nelayan di PPI Pusong capai 651 ton pada bulan Juni
Maka, kata dia, dalam upaya mencapai target hasil tangkapan ikan, Pemerintah Kota Sabang akan meningkatkan sarana dan prasarana penangkapan bagi nelayan, sekaligus peningkatan sumber daya manusia melalui pembinaan kelompok nelayan.
“Untuk program DKP tahun ini dalam rangka peningkatan produksi tangkap sama seperti tahun-tahun kemarin yaitu penyediaan saran dan prasarana usaha perikanan tangkap,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut dia, pihaknya juga memberikan bantuan fasilitas seperti tempat penampungan ikan dalam upaya mempertahankan kualitas ikan hasil tangkapan nelayan.
“Kita berikan bantuan tong Ikan tempat penampungan hasil tangkapan kepada pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan untuk mempertahankan mutu ikan,” ujarnya.
Hingga 2022, kata Lifriza, tercatat ada 1.295 nelayan di Sabang, serta 14 kelompok usaha bersama dan 13 koperasi nelayan, 9 kelompok pembudidaya, 14 kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan dan 12 kelompok pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan.
Untuk produksi perikanan pada tahun lalu, nelayan berhasil memproduksi perikanan tangkap sebanyak 8.634 ton, perikanan budidaya sebanyak 10,4 ton dan produksi pengolahan hasil perikanan sebanyak 34 ton.
Baca juga: Penjabat Gubernur Aceh harap ekspor tuna ke Arab Saudi berkelanjutan