Maka dalam mewujudkan itu, maka para guru juga harus mendapatkan pelatihan karakter dan etika mulia. Pemerintah perlu memperhatikan kinerja dan mutu karakter guru pengajar.
"Kami menilai pemerintah juga untuk menjadi sikap dan tingkah laku guru selaku pendidik akhlak mulia harus menjadi indikator penilaian para guru," kata mantan wali kota Banda Aceh itu.
Ia menambahkan, apabila karakter murid menjadi tujuan penting pendidikan di Tanah Air, maka penilaian terhadap karakter guru jauh lebih penting dalam dunia pendidikan. Karena karakter yang baik akan diajarkan dengan keteladanan dari para guru.
"Kejadian seperti ini harus menjadi ibrah bagi para pendidik lain terkhusus di lingkungan sekolah agama yang membawa pendidikan islami yang penuh keteladanan moral," ujarnya.
Kata dia, di perguruan tinggi terdapat Permendikbudristek no 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, dan telah membentuk Satgas, maka Pemerintah Pusat juga harus mengintervensi satuan pendidikan dengan membuat satgas terkait perundungan.
Di samping itu, Illiza juga berharap kepada guru di seluruh Indonesia agar kembali mengedepankan aspek persuasif dalam melakukan pendidikan, dengan kelembutan hati serta kesabaran.
"Insya Allah jika pendekatan yang baik maka pendidikan moral dan karakter akan tercapai dan dapat diserap oleh para generasi bangsa," ujarnya.
Hal yang juga penting, lanjut dia, memberikan pemahaman bagi masyarakat dan ekosistem sekolah dapat memahami dan mengerti definisi dari perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi sebagai bagian dari upaya pencegahan.
Baca juga: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dari Illiza Sa'aduddin Djamal untuk masyarakat Aceh