Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh mengintensifkan pengasapan atau fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Warqah Helmi di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, pengasapan diintensifkan di sejumlah wilayah yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah.
"Ada beberapa tempat dilakukan pengasapan guna mencegah berkembangnya nyamuk tersebut. Pengasapan hanyalah cara membasmi. Namun, yang terpenting bagaimana membuat lingkung bersih," kata Warqah Helmi.
Warqah mengungkapkan ada 152 kasus demam berdara terjadi di Kota Banda Aceh sepanjang 2016. Dan paling banyak terjadi di kawasan Syiah Kuala, Kuta Alam, dan Baiturrahman.
Gejala penyakit ini adalah demam, penurunan trombosit, hingga anemia. Bahkan ada yang mengeluarkan darah hingga yang paling fatal dapat mengakibatkan kematian.
Pengasapan, kata dia, harus ada kasus demam berdarah positif yang dibuktikan dengan hasil laboratorium. Serta dalam radius 100 meter dari hunian si penderita terdapat minimal lima persen jentik nyamuk
"Pengasapan hanyalah tindakan sementara untuk membasmi jentik nyamuk, karena datangnya nyamuk kembali sangat dipengaruhi kebersihan lingkungan masyarakat," papar dia.
Oleh karena itu, Warqah Helmi mengajak masyarakat mewujudkan lingkung bersih dan sehat. Serta menghindari adanya genangan-genangan yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah.
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, kata dia, terus menyosialisasikan Gerakan 3M. Sosialisasi dengan menggandeng Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik menyampaikan pesan-pesan Gerakan 3M kepada masyarakat.
"Yang paling utama adalah Gerakan 3M, yakni menguras bak mandi seminggu sekali, menutup bak penampungan air dan saluran, serta mendaur ulang bahan-bahan bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng dan ban bekas," demikian Warqah Helmi.