Ia menjelaskan, Pulau Nasi yang ada di Kecamatan Pulo Aceh itu memiliki keunggulan geografis yang sangat baik untuk kegiatan falakiyah, di antaranya untuk penelitian fajar shadiq, penentu waktu shalat subuh, pelatihan falakiyah, dan berpotensi menjadi destinasi ekowisata terkait astronomi.
Kata dia, Pulo Aceh lokasi yang sangat penting bagi ilmu falak karena luas pandangnya cukup baik di ufuk timur serta sangat bagus untuk penelitian fajar shadiq, dan juga sangat cocok untuk pengamatan hilal di bagian ufuk barat.
“Pada malam hari langitnya terlihat sangat bersih, bintang dan planet terlihat jelas karena minim polusi cahaya, artinya pengamatan benda langit juga bagus dilakukan di tempat ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya sengaja membawa tim Falakiyah untuk melakukan pengamatan fajar shadiq dan rukyatul hilal ke Pulo Aceh.
Menurutnya, di samping untuk meningkatkan kompetensi anggota tim dalam menggunakan instrumen falakiyah yang dimiliki Kementerian Agama, juga sebagai awal dalam upaya membuka kesempatan pengembangan ekowisata astronomi di Pulo Aceh.
Baca juga: Disbudpar: Pesona Pesisir Timur ruang kolaborasi seniman dan UMKM
Tim Falakiyah Aceh sebut Pulo Aceh cocok jadi ekowisata astronomi
Kamis, 14 Desember 2023 14:13 WIB