“Memasuki April, masyarakat sekitar mulai panen besar-besaran berupa ikan nila, lele dan ikan tawar lainnya,” kata Asriadi.
Sekarang, lokasi tersebut sudah menjadi tempat wisata sejak viral di media sosial, dan mulai ramai kunjungi wisatawan lokal.
Dirinya mengingatkan, pengunjung waduk harus berhati-hati saat berada di lokasi, karena ada sebagian bukit di bendungan yang rawan longsor.
Baca: Lokopbadak Resort dan Cultural Center jadi destinasi wisata baru Aceh Tengah
“Waduk Rajui yang longsor tersebut agar segera diperbaiki karena sangat berbahaya bagi pengunjung dan juga harus mendapatkan pemeliharaan agar selalu bersih dan bebas sampah,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga berharap adanya perbaikan tiang-tiang listrik di sepanjang bendungan itu yang kini sudah tidak berfungsi lagi.
Harusnya, permasalahan listrik secepatnya diserahkan ke pihak PLN untuk diperbaiki. Karena, tiang dan kabelnya sudah terpasang, tetapi untuk arusnya belum disalurkan oleh PLN.
"Masyarakat juga berharap supaya segera dilakukan serah terima dengan pihak PLN (terkait arus listrik) sehingga dapat dimanfaatkan oleh warga,” demikian Asriadi.
Baca: Pemkab Aceh Selatan beri pendampingan tiga desa wisata