Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh mencatat produksi padi pada semester pertama tahun 2024 di daerah Tanah Rencong itu mencapai 951.225 ton kualitas gabah kering giling (GKG), serta optimis Aceh dapat mencapai target produksi 1,7 juta ton gabah hingga akhir tahun.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanbun Aceh Safrizal di Banda Aceh, Senin, mengatakan data tersebut dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh dari hasil produksi GKG periode Januari-Juni 2024 yakni sebesar 951.225 ton. Sedangkan data proyeksi selama Juli 2024, produksi gabah Aceh mencapai 36.058 ton.
“Maka jika hitung Januari-Juli produksi gabah kita 987.283 ton atau meningkat 2,74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya 960.970 ton,” kata Safrizal.
Ia menjelaskan secara data memang produksi gabah Aceh selama semester satu 2024 ini menunjukkan tren positif, sehingga diharapkan tren produksi yang baik tersebut dapat dipertahankan hingga akhir tahun.
“Tahun ini target kita 1,7 juta ton GKG, kita berharap tercapai. Biarpun tahun lalu kita hanya 1,4 juta ton, kita harus optimis tahun ini bisa tercapai 1,7 juta ton,” ujarnya.
Baca: Antisipasi kekeringan Aceh Besar, petani agar beralih tanam kedelai dan jagung
Menurut dia, sebanyak 1,7 juta ton GKG tersebut apabila dikonversikan menjadi beras maka akan menghasilkan 1 juta ton beras. Sementara angka konsumsi beras 5,3 juta penduduk Aceh per tahun sekitar 700 ribu ton, sehingga Aceh akan surplus 300 ribu ton beras.
“Surplus ini akan menjadi nilai tambah bagi masyarakat petani kita, saat ini ini harga gabah, harga beras lagi bagus. Kalau harga gabah tinggi kan petani kita diuntungkan, bisa meningkatkan pendapatan, nilai tambah, dan nilai tukar petani juga bisa meningkat,” ujarnya.
Safrizal optimis target produksi 1,7 juta GKG di Aceh dapat tercapai. Saat ini, sebagian besar petani di Aceh juga sedang musim tanam. Beberapa daerah di Aceh juga sudah hujan, namun belum merata, sehingga tanah yang sudah diolah dapat segera bisa ditanam.
“Setelah panen di April-Mei lalu, dan sebagian di Juni, ini sudah ada yang mulai olah tanah, Juli ini tanam musim gadu, yang nanti panennya di Oktober dan mudah-mudahan bisa tanam lagi di November, sehingga kita bisa tanam 2-3 kali setahun,” ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini Kementerian Pertanian juga memiliki program dalam menggalakkan peningkatan luas tanam, mulai dari bantuan benih, hingga bantuan mesin pompanisasi, agar semua lahan-lahan yang berpotensi ditanam dapat segera ditanam.
“Tujuannya untuk meningkatkan produksi tadi. Kita berharap stimulus yang diberikan pemerintah ini membuat dampak kepada peningkatan produksi pada Aceh,” ujarnya.
Baca: Aceh Besar bertekad jadi lumbung pangan dunia
Produksi padi di Aceh pada Semester I-2024 capai 951.225 ton padi
Senin, 8 Juli 2024 18:59 WIB