Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh memprediksi terjadi selisih antara target luas tanam 28.830 hektare selama 2017 dengan capaian akibat kemarau panjang yang menyebabkan terjadinya kekeringan lahan sawah petani.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat Ir Safrizal di Meulaboh, Rabu, mengatakan kondisi kekeringan sawah membuat beberapa kawasan area sawah tidak tertanami padi karena kekeringan setelah sawah dibajak.
"Memang mempengaruhi produktivitas dan target luas tanam, namun dengan perubahan kondisi alam dan upaya-upaya khusus kita lakukan bersama, hanya sebagian kecil area tanaman padi yang masih dalam kondisi terancam," sebutnya.
Ia menjelaskan memasuki musim tanam tanam gadu pada awal Mei 2017, petani di 12 kecamatan sudah mulai turun sawah, namun ada sebagian di antaranya terlambat sehingga setelah sawah dibajak tidak sempat ditanami bibit karena sudah kering.
Diperkirakan hampir 100 hektare lahan pertanian yang mengalami kekeringan karena faktor tidak tersedianya sumber air.
Hampir semua area pesawahan di Aceh Barat merupakan sawah tadah hujan yang selalu bergantung pada curah hujan tinggi.
Safrizal menjelaskan meskipun tanaman padi bukan tanaman air, akan tetapi dalam pertumbuhannya tanaman sederhana itu sangat membutuhkan air dan setelah dilakukan survei di semua kecamatan maka ditemukan bahwa ketersediaan sumber air sangat terbatas.
"Kita telah survei memverifikasi irigasi, hampir seluruh kecamatan itu memang tidak ada sumber air untuk dinaikkan dengan brigade pompa. Inilah yang sangat menyulitkan petani untuk mendapatkan air mengairi sawahnya," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, upaya khusus untuk menyelamatkan tanaman padi di saat musim kemarau adalah dengan membangun sumur bor di beberapa kawasan yang tidak tersedia sumber air.
Safrizal mengatakan petani berharap ketepatan prediksi pemerintah bahwa hujan akan turun pada penghujung Juli 2017 karena saat itu hampir semua tanaman padi dalam proses pembentukan bulir dan sangat membutuhkan ketersediaan air yang mencukupi agar butir padi berisi padat.
Meski demikian Safrizal mengungkapkan faktor cuaca yang selalu terjadi pada musim gadu tidak begitu berpengaruh pada pencapaian target luas tanam tahun 2017 yang dibebankan kepada Kabupaten Aceh Barat seluas 28.830 hektare.
"Untuk IP 2 kali dalam setahun Aceh Barat sudah tercapai 26.136 hektare, jadi sudah ada sekitar 91 persen, hanya sekitar 200 hektare lagi yang mesti kita kejar, insyaallah bisa terlampaui nanti pada musim rendengan akhir 2017," katanya menambahkan.
Kabupaten Aceh Barat terdiri dari 12 kecamatan memiliki sejumlah kawasan sentra pertanian tanaman padi dengan luas area sawah 17.410 hektare dengan produktivitas 5-6 ton perhektare atau tercapai 131.400 ton pertahunnya.