Kutacane (ANTARA Aceh) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia menyebut fasilitas pendukung di berbagai lokasi objek wisata di Aceh dinilai masih sangat kurang.
"Alamnya bagus, lautnya biru. Tapi coba lihat masyarakatnya, dan infrastruktur pendukung. Apa yang sudah ada disana," ujar Sekretaris ASITA Aceh Totok Julianto melalui telepon di Aceh Tenggara, Rabu.
Menurutnya, hingga kini berbagai sarana untuk melancarkan kunjungan hingga memberi suatu kemudahan bagi wisatawan, terutama domestik belum terpenuhi di tempat tujuan wisata.
Ia mengatakan, bila terdapat fasilitas pendukung yang telah di bangu oleh pemerintah daerah setempat, maka perawatannya terkesan diabaikan oleh pengelola di objek wisata.
"Tempat parkir, jalan masuk, safeguard (peralatan keselamatan), dan lain-lain. Hal-hal seperti ini yang masih sangat kurang sekali," terangnya.
Ia contohkan, salah satu destinasi wisata favorit dikunjungi yakni tempat pemandian air panas Ie Suum terletak di Desa Ie Suum, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.
"Apa yang telah dibangun pemerintah, dan pengelolanya siapa?. Begitu kita pergi ke objek wisata ini, berserak sampah, parkir tidak teratur, fasilitas yang telah terbangun tidak terawat," terang dia.
"Kalau kita mempromosikan objek wisata seperti pantai cantik dan air panas pengunungan, maka pemangku kepentingan harus hadir di situ dengan melengkapi fasilitas pendukung," tegas Totok.
Pemerintah Aceh mengklaim, terus berbenah untuk memaksimalkan berbagai kekayaan dan potensi alam yang berlimpah termasuk berbagai potensi wisata alamnya.
"Sektor wisata merupakan salah satu penyumbang devisa negara dan menampung banyak tenaga kerja," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Fahlevi.
Ia menjelaskan, Aceh memiliki sekitar 803 objek wisata dan 774 situs dan cagar budaya yang tersebar diberbagai daerah di seluruh Aceh.
Dia mengatakan, dalam memanfaatkan potensi wisata yang tersebar di seluruh kawasan dengan penduduk sekitar lima juta jiwa itu, maka perlu pelayanan terbaik kepada setiap tamu.
"Artinya, pelayanan yang baik kepada setiap tamu merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat di daerah kawasan wisata," katanya.