Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Masalah dan dualisme kepemimpinan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh akan berujung dibentuknya presidium kongres, sehingga kongres induk organisasi sepakbola di daerah itu akan kembali ke tahap awal.
Informasi yang diperoleh wartawan, Sabtu, bahwa kesepakatan dari sidang yang dimediasi Badan Abitrase Republik Indonesia (Baori) untuk persoalan Asprov PSSI Aceh harus dibentuk presidium kongres.
Disebutkan, presidium kongres akan terdiri dari Asprov PSSI Aceh versi Ketua Adly Tjalok, versi Plt. Ketua, Johar Lin Eng dan KONI Aceh, sedangkan kongres akan kembali ke tahap awal.
Dengan akan adanya presidium kongres tersebut, sehingga kongres luar biasa Asprov PSSI Aceh yang semula akan dilaksanakan oleh versi Plt Ketua Johar Lin Eng, Sabtu (24/2) ditunda dalam batas waktu tidak ditentukan.
Begitu juga, dengan akan adanya presidium kongres, posisi Adly Tjalok yang terpilih sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Aceh, pada kongres versinya yang diadakan di Banda Aceh, 28 Januari 2018, bakal belum pasti.
Baca juga: Kongres luar biasa PSSI Aceh 24 Februari
Mantan Sekretaris Asprov PSSI Aceh, Khaidir TM, mengiyakan ketika ditanya apakah benar hasil sidang Baori akan dibentuknya presedium kongres. "Sepertinya ya. Soalnya saya tidak ikut ke Jakarta," jawabnya singkat.
Kecuali itu, Plt. Sekretaris, Sukri ketika dikonfirmasi menunjukkan surat dari PSSI Pusat, perihal penundaan kongres Asprov PSSI Aceh. "Selanjutnya kita menunggu arahan PSSI Pusat," ujarnya singkat.
Surat PSSI Pusat tertanggal 16 Februari 2018, dengan Nomor 641/PGD/82/II-2018 ditujukan kepada Plt.Ketua Asprov PSSI Aceh, meminta menunda kongres.
Surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal PSSI Pusat, Ratu Tisha, berbunyi, untuk menghormati kesepakatan yang dicapai pada sidang mediasi BAORI Nomor: 01/P.BAORI/2018 pada hari Kamis, 15 Februari 2018 dan rapat Komite Eksekutif PSSI pada tanggal 16 Februari 2018 maka, PSSI meminta Asprov PSSI Aceh untuk menunda pelaksanaan Kongres Asprov PSSI Aceh yang sedianya akan diselenggarakan pada hari Sabtu (24/2).
Selanjutnya disebutkan, rekomendasi waktu pelaksanaan Kongres Asprov PSSI Aceh akan diinformasikan pada tanggal 23 Februari 2018.
Surat yang ditembuskan ke komite eksekutif PSSI, mempertegas, sebagai tindak lanjut dari keputusan ini maka, segala proses tahapan persiapan kongres yang tengah berlangsung untuk ditunda.
Baca juga: Adly Tjalok kembali terpilih jadi Ketua PSSI Aceh
Dasar surat tersebut, Sukri menunjukkan surat Asprov PSSI Aceh yang sudah dilayangkannya kepada Ketua Askab/Askot, ketua klub PSSI, calon ketua, ketua komite eksekutif, ketua dan ketua komite banding pemilihan. Perihal penundaan kongres luar biasa.
Seperti diketahui, Asprov PSSI Aceh versi Plt Ketua, Johar Lin Eng, pada 26 Januari 2018 mengadakan kongres biasa bertempat di restoran Pendopo Gubenur Aceh. Kongres biasa yang dihadiri 43 anggota PSSI Aceh, terdiri dari Askab/Askot dan klub tersebut menetapkan jadwal kongres luar biasa, 24 Februari 2018.
Rencana pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) tersebut untuk memilih ketua umum Asprov PSSI Aceh, wakil ketua dan exco periode empat tahun mendatang.
Sementara itu, Asprov PSSI Aceh versi Adly Tjalok, telah melaksanakan kongres pada hari Minggu, 28 Januari 2018, bertempat di Hotel Al-Hanifi, Lamprit, Banda Aceh.
Kongres yang dihadiri 24 vouter (peserta) yang memiliki hak suara terdiri dari 13 asosiasi kabupate/kota (Askab/Askot) dan 11 klub serta komisi wasit, sepakat dan memilih Adly Tjalok sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Aceh, periode empat tahun mendatang.
Seperti diketahui, perkara Asprov PSSI Aceh ditangani oleh Baori, karena sebelumnya Adly Tjalok telah mengajukan gugatan ke Baori soal penunjukkan Plt Ketua Johar Lin Eng.