Banda Aceh (Antaranews Aceh) -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh Besar menyebut, satu titik panas terdeteksi dan muncul di wilayah dataran tinggi yang masih terisolir di Kabupaten Gayo Lues, Aceh.
"Sore ini, satelit mendeteksi satu titik panas di Gayo Lues," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG?Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Jumat.
Ia menjelaskan, titik panas ini terpantau dengan menggunakan sensor modid dari ketiga satelit, yakni Terra, Aqua, dan?Suomi NPP, berada di titik koordinat 97,30 bujur Timur, dan 4,12 lintang Utara.
Lebih tepatnya satu titik panas tersebut berada di Kecamatan Rikit Gaib, Gayo Lues yang dikenal merupakan kabupaten dari tiga daerah dataran tinggi wilayah Tengah di Aceh penghasil dua jenis kopi, yakni arabika dan robusta kualitas ekspor.
Dari pantauan sensor modis menyebut, ia menerangkan, titik panas ini memiliki tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan di kecamatan tersebut sebesar 63 persen.
"Persentase tingkat kepercayaan titik panas ini menunjukkan, belum patut di duga sebagai titik api. Tetapi bukan berarti berbagai pihak di daerah mengurangi kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran," ucap dia.
"Sebab, puncak musim kemarau di Aceh diperkirakan baru berakhir di September 2018. Untuk itu pemangku kepentigan di Aceh harus tetap wasapa," sambung Zakaria.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengatakan, 347,12 hektare jumlah hutan dan lahan terutama gambut kering dalam kondisi telah hagus terbakar selama dua bulan terakhir tahun ini di Aceh.
"Total lahan terbakar periode Juni, dan Juli 2018 tercatat sejumlah 347, 12 hektare di delapan kabupaten," ucap Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek.