Senator: semestinya aktivitas perkantoran libur peringati tsunami

Blangpidie (Antaranews Aceh) - Anggota DPD RI Ghazali Abbas Adan mengatakan, semestinya aktivitas perkantoran dan lembaga pendidikan diliburkan pada hari peringatan tsunami, apalagi legalitasnya sudah ada qanun dan peraturan Gubernur Aceh.

"Saya kira libur bertepatan dengan peringatan musibah tsunami adalah bagian dari kearifan lokal di Provinsi Aceh," katanya saat dihubungi Antara, Rabu.

Ghazali Abbas menyampaikan pernyataan tersebut saat diminta tanggapannya terkait tidak liburnya aktivitas perkantoran di sejumlah daerah di Provinsi Aceh pada hari pringatan gempa bumi dan gelombang tsunami Aceh 2004 lalu.

Sejumlah kabupaten/kota di Aceh tidak memberlakukan libur peringatan tsunami 26 Desember 2018 dengan alasan tidak dikeluarkanya Peraturan Gubernur (Pergub). Sehingga para Pegawai Negeri Sipil tetap masuk kantor untuk bertugas.

Padahal dalam Qanun Aceh disebutkan bahwa untuk memperingati musibah gempa dan tsunami setiap tanggal 26 Desember dinyatakan sebagai hari libur resmi Aceh.  

Ghazali Abbas mengatakan, selama ini peringatan tsunami sudah menjadi tradisi di Aceh, dimana pada hari tersebut hampir seluruh lapisan masyarakat ikut terlibat acara ritual doa bersama dengan meninggalkan rutinitas keseharian warga demi ikut peringatan tsunami.

"Karena memang selama ini sudah menjadi tradisi di Aceh pada hari itu masyarakat Aceh, tidak hanya yang keluarganya syahid karena tsunami, juga masyarakat luas ikut terlibat acara ritual doa bersama, dan dengan sendirinya meninggalkan rutinitas keseharian, termasuk rutinitas aktivitas di kantor-kantor pemerintah lembaga pendidikan di semua tingkatan," katanya.

Karena itulah agar semua yang ikut serta dalam ritual tersebut berkonsentrasi penuh dalam aktivitas tersebut, maka sangat wajar dan bahkan semestinya aktivitas perkantoran dan lembaga pendidikan diliburkan, apalagi legalitasnya sudah ada qanun dan peraturan Gubernur, kata Senator asal Aceh tersebut saat diminta tanggapannya.   

"Untuk ini agar menjadi permakluman semua lapisan masyarakat di Aceh, maka harus disosialisikan, sehingga selain masyarakat luas itupun sudah mengagendakan keikutsertaan mereka dalam acara ritual peringatan tsunami Aceh di tempat-tempat yang acara itu digelar," demikian Ghazali Abbas Adan.