Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Bencana banjir dan tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir, telah menerjang sedikitnya empat gampong atau desa di empat kecamatan di Aceh Tenggara pada Selasa (15/1) malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek, di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, tanah longsor terjadi di beberapa titik di Kecamatan Ketambe, Aceh Tenggara.
Sedangkan empat desa dilanda banjir, yakni Natam Lama di Badar, Perapat Titi Panjang dan Gumpang Jaya di Babussalam, dan Desa Bambel di Bambel.
Ia mengemukakan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara hingga kini sedang melakukan penangganan terhadap korban terdampak banjir, dan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Termasuk mendata dampak bencana banjir dan tanah longsor, seperti material, korban terdampak, dan mereka yang terpaksa mengungsi sejak Selasa(15/1) malam.
"Alhamdulillah, untuk sementara ini dari laporan BPBD Aceh Tenggara tidak ada korban jiwa. Namun kita masih melakukan pendataan di lapangan," kata Ahmad.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh pekan lalu menyatakan, dewasa ini cuaca buruk akibat hujan yang tinggi mulai berkurang baik intensitas maupun kualitas yang terjadi di provinsi itu.
"Memasuki Januari 2018, banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi telah berkurang," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blangbintang, Aceh, Zakaria Ahmad.
Ia menambahkan, kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Januari 2019 yang ditandai mulai dengan hadirnya awan Comulonimbus atau awan CB, dan melanda sejumlah daerah di Aceh, seperti wilayah Tengah, Barat-Selatan, dan Timur.