Aceh Besar (ANTARA) - Dinas Pendidikan Aceh menggelar festival literasi sekolah jenjang SMK dalam upaya meningkatkan keterampilan literasi dalam kerangka pengembangan pendidikan vokasi.
“Gerakan literasi sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti peserta didik, melalui budaya membaca dan menulis sehingga terciptanya pembelajaran sepanjang hayat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin di Banda Aceh, Kamis.
Di sela-sela membuka Festival literasi Sekolah Jenjang SMK, Syaridin menjelaskan literasi bukan sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, dan auditori.
Ia mengatakan, penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat.
"Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan," katanya.
Menurut dia, gerakan literasi nasional (GLN) sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
"Layaknya suatu gerakan, pelaku GLN bersama dinas pendidikan, pegiat literasi, akademisi, organisasi profesi, dunia usaha, dan lembaga lainnya," katanya.
Menurut dia, sebagai upaya akselerasi gerakan tersebut, pemerintah mengeluarkan edaran pembentukan satgas literasi di daerah. Untuk menyahuti edaran tersebut, Dinas Pendidikan Aceh sudah membentuk Satgas Literasi Aceh secara resmi.
"Satgas ini diharapkan menjadi penggerak GLS mulai dari perkotaan sampai ke wilayah terjauh untuk berperan aktif dalam menumbuhkan budaya literasi," ujarnya.
Ia menyampaikan, sebagai insan pendidikan, tentu telah memahami kontribusi yang harus diberikan kepada bangsa dan Negara. Karakter sosok manusia Indonesia yang diinginkan telah tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
"Dengan mengintegrasikan literasi dalam setiap kegiatan pembelajaran membuat peserta didik lebih memahami terhadap materi pelajaran, mampu berfikir kritis, lebih komunikatif, dan akan membuat pembelajaran menjadi kegiatan yang menantang, menarik dan membahagiakan," katanya.
Kegiatan yang berlangsung sejak 26-30 Juni 2019 diikuti 138 peserta dan 69 orang pendamping dari Kabupaten/Kota seluruh Aceh.
Ketua panitia kegiatan, Zulkarnaini menjelaskan festival literasi sekolah jenjang SMK ikut melombakan tiga mata lomba yaitu, cipta buku elektronik tokoh vokasi, sudut baca vokasi, vokasi moda literasi bergerak.
"Festival Literasi Sekolah ini juga dilengkapi dengan materi terkait upaya meningkatkan karakter siswa seperti, games team work (Kekompakan), keagamaan, kedisiplinan dan keamanan," katanya.