Takengon, Aceh (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Tengah menyatakan, hingga kini masih meneliti budidaya ikan depik (nama latin rasbora tawarensis) di luar danau dataran tinggi Gayo.
Ikan tersebut merupakan salah satu ikan khas yang saat ini cuma tedapat di Danau Laut Tawar dataran tinggi Gayo.
"Hanya ada satu cara menghindari ikan depik dari kepunahan, yakni budidaya. Kita terus teliti, dan lakukan pengembangan. Budidaya sudah arah situ, tapi belum," ucap Sekretaris Dinas Perikanan Aceh Tengah, Zulkifli di Takengon, Senin.
Baca juga: Ikan depik jadi primadona di dataran tinggi Aceh
Ia menyatakan ikan depik beberapa tahun terakhir masuk kategori status konservasi red list atau terancam punah dikeluarkan oleh "International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources/IUCN" dalam melakukan klasifikasi terhadap spesies-spesies berbagai makhluk hidup.
Terancam punah akibat tingkat eksploitasi spesies ikan yang berkembang biak di Danau Laut Tawar cukup tinggi, sehingga ikan ke generasi berikutnya terhambat di danau yang memiliki ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.
Sejak tahun 2015, pihaknya telah melakukan berbagai percobaan di antaranya pemijahan telur ikan depik ke aquarium atau kolam yang berjumlah sekitar 200-an untuk dijadikan induk di Desember 2016.
Baca juga: Ikan depik alami penurunan produksi di Danau Laut Tawar
"Induk-induk ikan depik tersebut berhasil kita pijah, meski daya tetasnya baru 50 persen dan keberlangsungan hidup larvanya sekitar 40 persen untuk setiap pemijahan," katanya.
Ia mengaku, persentase tidak keberhasilan pemijahan tersebut masih tergolong rendah, dan masih perlu perbaikan teknologi didukung dengan jumlah anggaran memadai agar bisa dibudidayakan di luar Danau Laut Tawar miliki hamparan seluas 55 kilometer persegi.
"Bila dibudidaya di kolam, maka teknologi di 2018 sudah gambar-gambar di seputaran Danau Laut Tawar. Dan kita masih harus terus teliti untuk teknologi pengembangan ikan depik ini," jelas Zulkifli.
Baca juga: Asdep ajak kembangkan destinasi wisata bagian tengah Aceh
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar di akhir 2018 bersama pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten telah penebaran benih ikan depik yang berkembang biak pada suhu 17 sampai 22 derajat Celsius.
Benih ikan khas dataran tinggi Gayo tersebut bersumber dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Lukup Badak Dinas Perikanan Aceh Tengah yang telah dilakukan dalam dua tahun terakhir.
Baca juga: Bupati Aceh Tengah Ingin Festival Kopi Mobil Digelar Setiap Tahun
"Tahun ini, kita menebar benih ikan endemik Danau Lut Tawar, yakni Depik. Ada sebanyak 13 ribu benih ikan Depik, dan 22 ribu ikan peres yang ditebar," ujar Kepala UPTD Balai Benih Ikan Lukup Badak, Iwan Hasri.