Blangpidie, Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berwacana akan mempergunakan dana desa untuk bekal hidup masyarakat, karena warga tidak bisa bekerja selama proses penanganan virus corona baru (COVID-19).
“Tadi pagi saya minta Pak Wabup dan Sekda membahas rencana penanggulangan wabah virus corona ini. Jadi, bagaimana kalau langkah antisipasif ini kita lakukan secepatnya,” tulis Bupati Abdya Akmal Ibrahim di akun media sosial dipantau Antara di Blangpidie, Rabu.
Baca juga: Imbas COVID-19, warung kopi di Lhokseumawe mulai tutup
Di antara beberapa langkah perencanaan itu, lanjut Akmal, pertama setiap desa di Kabupaten Abdya wajib menyediakan anggaran Rp50 juta - Rp200 juta untuk dipergunakan membeli barang dan sembako lalu dibagikan ke masyarakat sebagai bekal selama mereka tidak bisa keluar dan bekerja.
"Dana atau dalam bentuk barang diberikan kepada masyarakat langsung karena mereka tidak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari selama kewajiban tetap tinggal di rumah. Jadi, pengelola dan peruntukkan dana desa ini tetap pada pemerintah desa,” katanya.
Baca juga: RSUD Meuraxa siap jalankan instruksi jadi rumah sakit rujukan COVID-19
“Kemudian kalau dana ini mudah, tinggal saya ubah Peraturan Bupati (Perbup) dan memerintahkan agar pencairan dana desa harus ditolak tanpa program darurat corona,” kata Akmal Ibrahim.
Untuk langkah kedua, kata Akmal pihaknya akan memangkas biaya perjalanan dinas bupati/wakil bupati, pejabat dan DPRK sebesar 50 persen. Dana itu akan dipergunakan untuk mendukung kerja tim medis, fasilitas medis, biaya operasional dan intensif khusus tim medis dan tim penanggulangan corona.
Baca juga: Lagi, PDP COVID-19 meninggal di RSUD Zainoel Abidin
"Seluruh biaya perjalanan dinas, baik saya dan wabup, DPRK, dan semua intansi otonom dipakas setengah. Hasilnya digunakan untuk mendukung kerja tim medis, fasilitas medis, biaya operasional serta intensif khusus tim medis bahkan tim penanggulangan corona Abdya,” kata Akmal.
Adapun langkah ketiga, Bupati Abdya Akmal Ibrahim dan Wabup Muslizar mengikrarkan akan menyedekahkan semua gaji mereka untuk kebutuhan penanggulangan virus corona yang kini mewabah di dunia termasuk Indonesia.
“Ini kesempatan untuk bersedekah umum. Untuk bupati dan Wabup seluruh gajinya disedekahkan. Untuk Sekda, ketua dan anggota dewan, pejabat eselon II minimal Rp1 juta/bulan dan pejabat eselon III sekitar Rp500 ribu, sementara eselon empat dan staf diberikan secara ikhlas,” katanya.
Sementara, bagi yang tidak punya uang, sedekahlah prasangka yang baik dan kata-kata yang baik untuk memberi semangat pada rakyat dan tim medis yang sedang berjihad menyelamatkan manusia dari ancaman corona.
“Mari kita diskusikan langkah-langkah ini, sebab rencana ini harus kita sesuaikan dengan regulasi, kecuali sedekah umum. Jadi, ayo kita gotong-royong dan perbanyak sedekah dalam krisis ini. Jangan panik, tapi kita harus siap,” demikian Akmal Ibrahim.
Dana desa Abdya bakal dipergunakan bekal warga hadapi corona
Rabu, 25 Maret 2020 22:23 WIB
Kemudian kalau dana ini mudah, tinggal saya ubah Peraturan Bupati (Perbup) dan memerintahkan agar pencairan dana desa harus ditolak tanpa program darurat corona