Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah seiring meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Pada pukul 09.41 WIB, rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.725 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.715 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, sentimen negatif dari peningkatan ketegangan antara AS dan China mulai menguat sehingga menekan turun harga aset-aset berisiko.
"Tapi di sisi lain, peningkatan ketegangan AS dan China kelihatannya turut memicu pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, karena hubungan AS dan China yang memburuk bisa mendorong pelemahan ekonomi AS," ujar Ariston.
National People’s Congress (NPC) China telah mengesahkan Undang Undang Keamanan baru untuk Hong Kong pada Kamis (28/5), yang dapat meningkatkan kendali Beijing atas Hong Kong. Hal tersebut berpotensi meningkatkan tensi geopolitik antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Menurut Ariston, nilai tukar rupiah bisa turut tertekan terhadap dolar AS mengikuti sentimen negatif tersebut.
"Namun mungkin pelemahan juga tidak terlalu dalam karena dolar AS sebenarnya juga mendapatkan sentimen negatif dari ketegangan hubungan AS dan China," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS dan resisten Rp14.780 per dolar AS.
Pada Kamis (28/5) lalu, rupiah ditutup melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp14.715 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.710 per dolar AS.
Kurs rupiah melemah seiring meningkatnya ketegangan AS-China
Jumat, 29 Mei 2020 10:31 WIB