Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy setempat memaksimalkan pelayanan air bersih dengan membuat satu pipa induk setiap zona distribusi air.
"Kita akan terus berusaha semampu mungkin untuk memberikan pelayanan air terbaik kepada masyarakat," kata Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, di Banda Aceh, Selasa.
Zainal mengatakan tujuan pemasangan pipa induk tersebut untuk memudahkan perbaikan setiap zona jika terdapat gangguan penyaluran air, sehingga pipa di wilayah lainnya tidak terganggu.
Zainal meminta masyarakat Banda Aceh ikut membantu PDAM untuk tidak lagi menarik air melalui pompa langsung ke pipa PDAM, jika itu dilakukan maka air akan cepat merata.
"Caranya ialah untuk setiap rumah, agar membuat bak penampungan, jika keluarga sampai tujuh orang, setiap tiga kubik air yang ditampung di rumahnya bisa dimanfaatkan hingga tiga hari," ujarnya.
Zainal menyampaikan, selama ini masalah air di Banda Aceh bukan hanya karana adanya kebocoran, pipa, tapi juga produksi air baku. Jika seharusnya 500 liter per detik, tapi PDAM memproduksi sebanyak 700 liter per detik, sehingga mesin terasa berat.
"Kita berupaya meningkatkan Water Treatment Plant (WTP) di Lambaro dari 500 menjadi 800 liter/ per detik. Juga kita harus berfikir untuk produksi air baku lain selain di WTP Lambaro, Aceh Besar," katanya.
Zainal menambahkan, produksi air di WTP Lambaro saat ini sudah jernih dan layak diminum. Jika ada warga yang kekurangan air di rumahnya maka bisa dilaporkan ke PDAM setempat.
"Pelaporan dari warga menjadi penting karena jika air keruh, berarti pipanya bermasalah, sehingga bisa segera ditangani dan mengurangi masalah pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh," demikian ujar Zainal.
Soal pelayanan air bersih di Kota Banda Aceh, begini penjelasan Aminullah Usman
Selasa, 12 Januari 2021 12:13 WIB