Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) terpaksa melangsungkan pelepasan timnas bulu tangkis ke Olimpiade Tokyo 2020 secara daring sehubungan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah DKI Jakarta, Rabu.
Sekjen PP PBSI Muhammad Fadil Imran didapuk memimpin acara pelepasan, yang juga dihadiri Ketua Harian Alex Tirta, Wakil Sekjen Edi Sukarno, Ketua Bidang Luar Negeri Bambang Roedyanto, dan Ketua Bidang Humas dan Media Broto Happy.
"Saya mewakili Ketua Umum menyampaikan bahwa hari ini berkat rahmat Tuhan, kita memulai perjuangan demi nama bangsa dan negara tercinta Indonesia untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2020," kata Fadil lewat keterangan resmi PBSI.
Fadil berpesan agar tim Indonesia terus menjaga protokol kesehatan selama berada di Jepang. Angka penyebaran COVID-19 yang masih tinggi membuat semua pihak harus berhati-hati, katanya.
Tak lupa ia juga menekankan atlet untuk terus memelihara semangat dan optimisme selama bertanding di Olimpiade.
"Dengan tekad, semangat, harapan, dan kebanggaan, kalian bisa membuat Indonesia bangga," ungkapnya.
Sebelum masuk ke Kampung Atlet di Tokyo, tim bulu tangkis Indonesia terlebih dulu akan bertolak ke Prefektur Kumamoto pada hari Kamis pukul 23.15 WIB menggunakan maskapai Japan Airlines dengan nomor penerbangan JL5012 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
Selama 10 hari, tim bulu tangkis Indonesia akan berlatih di Kumamoto sebagai ajang aklimatisasi dan adaptasi, lalu baru memasuki Kampung Atlet pada 19 Juli.
Pertandingan cabang olahraga bulu tangkis akan mulai dilaksanakan di Musashino Forest Sport Plaza pada 24 Juli hingga 2 Agustus.
Pelepasan tim bulu tangkis Olimpiade Tokyo digelar daring, ini atletnya
Rabu, 7 Juli 2021 18:10 WIB