Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh menyarankan pembersihan rutin terhadap sampah yang berada di kawasan dekat drainase untuk menghindari terjadinya banjir genangan di kota setempat.
"Ini perlu pembersihan rutin saja untuk mencegahnya (banjir genangan)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh Rizal Abdullah, di Banda Aceh, Selasa.
Untuk diketahui, ketika hujan dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang cukup lama, sebagian titik di Kota Banda Aceh selalu terjadi banjir genangan, terlebih di kawasan pusat perkotaan seperti wilayah pasar Atjeh sekitarnya.
Rizal mengatakan, sejak beberapa hari ini pemerintah memang sudah melakukan pembersihan di sejumlah tempat seperti gorong-gorong dan drainase yang banyak sampahnya.
"Memang saat ini kalau hujan deras air masih tetap tergenang juga di perkotaan, namun tidak lama airnya surut lagi," ujarnya.
Rizal menyampaikan, Banda Aceh sejak 2010 sudah membangun drainase besar-besaran yang menghabiskan dana lebih kurang Rp1 triliun, dan sejak saat itu sudah terbebas banjir.
Karenanya, lanjut Rizal, perlu dilakukan pembersihan rutin mengingat ketika hujan deras air tetap tergenang akibat kurang bersihnya tempat aliran air.
"Kita sudah punya drainase bagus, tapi kalau hujan tinggi memang terjadi genangan juga, tapi tidak dalam waktu lama. Makanya perlu pembersihan rutin," katanya.
Rizal menegaskan, BPBD Banda Aceh selalu siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana, mulai persiapan pendataan hingga evakuasi ketika adanya pengungsian.
"Kita akan selalu siaga, namun kita juga mengingatkan warga agar tidak buang sampah sembarangan untuk mencegah terjadinya bencana," demikian Rizal Abdillah.