Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berhasil mengumpulkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2021 lalu sebesar Rp 102,7 miliar lebih, dari total target penerimaan sebesar Rp137 miliar lebih.
“Berkurangnya target capaian penerimaan PAD Aceh Barat pada tahun ini, salah satu indikatornya masih akibat pandemi COVID-19,” kata Kepala Badan Pengelola Kekayaan Keuangan (BPKD) Kabupaten Aceh Barat Zulyadi kepada ANTARA di Meulaboh, Sabtu.
Pada tahun 2020 lalu realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Barat sebesar Rp149,9 miliar lebih dari target penerimaan sebesar Rp159,3 miliar.
Zulyadi menjelaskan, target PAD tersebut juga belum termasuk penerimaan dari sektor layanan kesehatan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, dan kapitasi layanan kesehatan oleh setiap Puskesmas di daerah ini.
Meski mengalami penurunan capaian target penerimaan, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan angka PAD yang sudah dikumpulkan sebesar Rp102,7 miliar tersebut dipastikan akan mengalami peningkatan.
Alasannya, kata dia, setelah hasil perhitungan akhir dipastikan angka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh Barat akan meningkat lagi, mengingat angka final BLUD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dan biaya kapitasi layanan kesehatan di Aceh Barat hingga saat ini belum final secara perhitungan.
Selain itu, Zulyadi menjelaskan sumber penerimaan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) di Aceh Barat juga belum final dilakukan penghitungan karen masih ada setoran yang saat ini masih berjalan, tuturnya.