Ketua DPD KNPI Aceh Barat T Novian Nukman di Meulaboh, Kamis mengatakan kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada para pengurus organisasi kepemudaan tentang sistem perencanaan dan mekanisme penganggaran dilaksanakan pemerintah.
"Sehingga diharapkan keterlibatan organisasi kepemudaan terbangun sinergisitas dengan pemerintah daerah dalam perencanaan anggaran dan kepedulian dapat lebih ditingkatkan," katanya.
Dengan adanya sinergisitas program pemerintah dengan OKP adanya porsi anggaran kepemudaan dapat menjadi prioritas dalam melaksanakan setiap kegiatan mengisi pembangunan di kawasan setempat.
Acara pelatihan ini dilaksanakan di Aula Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), dengan pamateri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Barat T Ahmad Dadek yang dibuka oleh Kadisbudparpora T Novrizal.
Kepala Bappeda T Ahmad Dadek mengatakan bahwa secara aturan pemerintah tidak menyediakan alokasi dana khusus untuk kegiatan kepemudanaan dalam tahun berjalan, namun hanya bersifat kearifan lokal diberikan apabila tidak menyalahi aturan.
"Secara khusus tidak ada kita siapkan anggaran untuk kegiatan-kegiatan acara kepemudaan, namun pemerintah punya uang yang dapat digunakan, namun untuk mengambil uang tersebut harus melalui mekanisme yang membutuhkan keterampilan para organisasi pemuda," tegasnya.
Ahmad Dadek menyebutkan, dalam mengisi pembangunan peran pemuda sangat dibutuhkan terutama seperti dalam kondisi saat ini berkucurannya dana desa yang diberikan kestiap gampong (desa) yang membutuhkan managemen pengelolaan yang baik.
Peran pemuda harus mampu mengandeng pemerintahan gampong, karena tidak semua aparatur gampong memahami teknologi dalam mengelolala dana desa, disanalah peran pemuda sangat dibutuhkan berpartisipasi membangun tempat tinggalnya.
"Pemuda kami ajak untuk ikut membantu aparatur desa mengelolala dana yang sudah ada. Pemuda jangan sampai hanya menjadi penyebar informasi di warung-warung kopi terhadap hal-hal yang berdampak tidak baik bagi satu pembangunan gampong," tegasnya.
Ahmad Dadek mengatakan, Pemkab Aceh Barat mendukung sepenuhnya kegiatan organisasi kepemudaan dalam mengisi pembangunan dengan berbagai kegiatan, namun untuk kedepan yang sangat dibutuhkan adalah keterampilan, bukannya hanya kepandaian.
Kata dia, pemuda yang terampil akan mampu menngaplikasikan berbagai disiplin ilmu tanpa melihat latar belakang pendidikan, sementara kepandaian hanya melekat kepada seseorang yang lulus perguruan tinggi sesuai disiplin ilmu didapatkan.
"Pemuda yang terampil itu tidak mesti dari sarjana tertentu, tapi dia bisa membuat proposal umpamanya, mengolah data dan membuat suatu perencanaan program yang dapat diterima semua pihak, tidak mesti hanya orang pandai," katanya menambahkan.