Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus menguatkan program peningkatan kualitas produk dari usaha pelaku UMKM setempat, serta juga membantu mereka mendapatkan pasar yang lebih luas.
"Permasalahan utama UMKM di Aceh Besar itu adalah pada kualitas produk, karenanya kita masih tingkatkan terus kualitasnya, dan membantu pemasarannya," kata Kabid Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi UKM Dan Perdagangan Aceh Besar Zahri, di Aceh Besar, Senin.
Zahri mengatakan, selama ini banyak pelaku UMKM di Aceh Besar yang masih menjual produknya secara offline, padahal di era digital ini sudah dapat dipasarkan juga secara online.
Baca juga: Ini yang perlu dilakukan UMKM agar dapat modal bank
"Karena kalau dengan online pasarnya tidak hanya terbatas di Aceh, tetapi juga bisa ke luar daerah, sehingga banyak produk kita bisa dijual ke luar. Maka karena itu kita akan berikan pembinaan," ujarnya.
Selain itu, kata Zahri, pihaknya juga akan membantu para UMKM mendapatkan legalitas serta akses pembiayaan dengan menggunakan kredit usaha rakyat (KUR) yang marginnya (subsidi bunga) rendah yakni enam persen.
Baca juga: ARC USK Aceh kuatkan UMKM anak muda berbasis minyak nilam
"Jadi kita memfasilitasi atau mendekatkan mereka para pelaku UMKM di Aceh dengan lembaga pembiayaan," katanya.
Zahri menambahkan, pihaknya terus melakukan peningkatan kapasitas para pelaku UMKM di Aceh Besar bisa naik kelas. Dalam artian membantu mampu melihat peluang pemasaran lewat aplikasi.
Baca juga: BSI: Pembiayaan di Aceh tumbuh 6,2 persen
Kemudian, lanjut Zahri, Pemkab Aceh Besar juga akan memfasilitasi produk pelaku UMKM itu bisa sampai ke pasar modern di Aceh seperti Suzuya Mall, Indomaret, hingga supermarket besar lainnya.
"Jadi kita di Aceh Besar Pusat Usaha Layanan Terpadu (PULT), jadi lembaga pendamping ini lah yang akan menjadi mediator para pelaku usaha tersebut dengan pemerintah hingga pasar," demikian Zahri.