Meulaboh (ANTARA Aceh) - Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Jufri Hasanuddin mengajak semua kepala daerah dan mayarakat menjadikan wilayah barat selatan Aceh (Barsela) sebagai kiblat perekonomian di Provinsi Aceh.
"Pisah dari Provinsi Aceh bukanlah solusi membangun barat selatan lebih baik, tapi kita harus menunjukan kepada pimpinan bahwa kita di barat selatan mampu menjadi kiblat pertumbuhan ekonomi dengan potensi yang ada," katanya di Meulaboh, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan dihadapan Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah serta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat Abdya yang hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh pengurus Perkumpulan Masyarakat Aceh Barat Daya (Permadya) di halaman SMKN 2 Meulaboh.
Jufri menjelaskan, persoalan keterbelakangan mendapat perhatian pemerintah daerah tingkat satu untuk kawasan barat selatan Aceh menimbulkan kesenjangan sosial, namun untuk menarik perhatian pimpinan haruslah ditempuh dengan pemikiran yang cemerlang.
Kata dia, masyarakat kawasan pesisir barat selatan Aceh jangan "cengeng", namun buktikan bila masyarakat produktif dengan berbagai karya mendorong tumbuhnya ekonomi wilayah pesisir barat menjadi kiblat pertumbuhan ekonomi Aceh.
"Masyarakat jangan cengeng, buktikan ketangguhan kita penting untuk menyumbang karya-karya besar, jangan karena kurang diperhatikan kita minta pisah, pembangunan itu bukan berarti pisah rumah, jangan berpikir untuk itu," tegasnya.
Lebih lanjut dia berpesan pengurus Permadya Meulaboh periode baru diharapkan dapat mendukung sepenuhnya kebijakan pembangunan di Kabupaten Aceh Barat dari semua lini, bukan hanya menjadi penonton layaknya tamu undangan.
Pada kesempatan tersebut Jufri Hasanuddin menegaskan, bahwa dirinya sudah berkesimpulan politik untuk tidak maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah priode 2017-2022 di Kabupaten Aceh Barat Daya, karena banyak hal lain mesti dia lakukan.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah dalam sambutannya menambahkan, Aceh adalah satu, artinya warga Abdya yang berdomisili di Meulaboh bukanlah sebagai tamu atau perantauan, tapi berstatus sama seperti masyarakat lainnnya membangun.
"Di bumi Aceh ini kita satu, jadi jangan ada berpikiran macam-macam, masyarakat dari kabupaten tetangga berada di sini sama. Persoalan pemekaran mungkin saat ini sudah menjadi salah satu rencana kami, pemekaran kotamadya Meulaboh dari Kabupaten Aceh Barat," katanya menambahkan.
Pada acara maulid akbar serta pelantikan pengurus baru Permdya Meulaboh tersebut turut diisi dengan ceramah agama serta kegiatan sosial penyantunan kepada 95 anak yatim secara simbolis yang diberikan oleh Jufri Hasanuddin serta T Alaidinsyah.
"Pisah dari Provinsi Aceh bukanlah solusi membangun barat selatan lebih baik, tapi kita harus menunjukan kepada pimpinan bahwa kita di barat selatan mampu menjadi kiblat pertumbuhan ekonomi dengan potensi yang ada," katanya di Meulaboh, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan dihadapan Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah serta tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat Abdya yang hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh pengurus Perkumpulan Masyarakat Aceh Barat Daya (Permadya) di halaman SMKN 2 Meulaboh.
Jufri menjelaskan, persoalan keterbelakangan mendapat perhatian pemerintah daerah tingkat satu untuk kawasan barat selatan Aceh menimbulkan kesenjangan sosial, namun untuk menarik perhatian pimpinan haruslah ditempuh dengan pemikiran yang cemerlang.
Kata dia, masyarakat kawasan pesisir barat selatan Aceh jangan "cengeng", namun buktikan bila masyarakat produktif dengan berbagai karya mendorong tumbuhnya ekonomi wilayah pesisir barat menjadi kiblat pertumbuhan ekonomi Aceh.
"Masyarakat jangan cengeng, buktikan ketangguhan kita penting untuk menyumbang karya-karya besar, jangan karena kurang diperhatikan kita minta pisah, pembangunan itu bukan berarti pisah rumah, jangan berpikir untuk itu," tegasnya.
Lebih lanjut dia berpesan pengurus Permadya Meulaboh periode baru diharapkan dapat mendukung sepenuhnya kebijakan pembangunan di Kabupaten Aceh Barat dari semua lini, bukan hanya menjadi penonton layaknya tamu undangan.
Pada kesempatan tersebut Jufri Hasanuddin menegaskan, bahwa dirinya sudah berkesimpulan politik untuk tidak maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah priode 2017-2022 di Kabupaten Aceh Barat Daya, karena banyak hal lain mesti dia lakukan.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah dalam sambutannya menambahkan, Aceh adalah satu, artinya warga Abdya yang berdomisili di Meulaboh bukanlah sebagai tamu atau perantauan, tapi berstatus sama seperti masyarakat lainnnya membangun.
"Di bumi Aceh ini kita satu, jadi jangan ada berpikiran macam-macam, masyarakat dari kabupaten tetangga berada di sini sama. Persoalan pemekaran mungkin saat ini sudah menjadi salah satu rencana kami, pemekaran kotamadya Meulaboh dari Kabupaten Aceh Barat," katanya menambahkan.
Pada acara maulid akbar serta pelantikan pengurus baru Permdya Meulaboh tersebut turut diisi dengan ceramah agama serta kegiatan sosial penyantunan kepada 95 anak yatim secara simbolis yang diberikan oleh Jufri Hasanuddin serta T Alaidinsyah.