Banda Aceh (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan Aceh memiliki kekuatan di sektor wisata kuliner dan itu bisa mendatangkan wisatawan berkunjung ke Tanah Rencong.
“Kuliner itu jadi sesuatu kekuatan kita, dari sekian banyak event itu ada yang survive seperti ACF (Aceh Culinary Festival), ini jadi daya tarik mendatangkan wisatawan ke Aceh,” kata Direktur Event Daerah Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Reza Fahlevi, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Reza Fahlevi saat menjadi narasumber kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 dengan tema “Bicara Apresiasi: Kuliner” di Taman Bustanussalatin, Kota Banda Aceh.
Reza mengatakan, event Aceh Culinary Festival (ACF) itu diyakini mampu mendongkrak kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke daerah berjuluk serambi mekkah itu.
Tak hanya menarik minat wisatawan hadir, event yang gelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh berkolaborasi dengan Kemenparekraf itu juga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya bidang UMKM.
Sebagai inisiator ACF, Reza menyampaikan bahwa event ini diadakan berangkat dari semangat untuk menarik hingga mengenalkan makanan khas Aceh ke wisatawan mancanegara.
ACF dibangun dari sebuah narasi yang kuat dan memiliki cerita di balik khasnya kuliner Aceh yang mungkin tidak ada di daerah lain. Kemudian dituangkan dalam sebuah event yang otentik, unik dan experience.
“Nantinya pengunjung itu bisa mendapat experience dan kesan yang mendalam, mereka jadi betul-betul merasakan Aceh kuliner,” kata mantan Kadisbudpar Aceh itu.
Apalagi, kata Reza, saat ini wisatawan kelas premium memang mencari kuliner yang otentik dan unik, mereka juga ingin mengetahui bagaimana cerita di balik lezatnya kuliner Aceh tersebut.
Jika itu tidak dibangun dari awal, lanjut Reza, berarti event tersebut biasa-biasa saja dan tidak ada keunikan yang dapat diunggulkan.
Reza menuturkan, wisatawan premium bisa datang dari mana saja, apalagi posisi Aceh secara geografis sangat strategis dan dekat dengan pasar. Tinggal bagaimana pemerintah daerah mengelola potensi yang sudah ada, sehingga bisa menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat.
“Aceh itu sangat dekat dengan pasar, artinya Aceh berada di antara Selat Malaka, seberang ada Malaysia, Thailand dan Singapura yang sebenarnya itu pasar utama Pariwisata Aceh,” kata Reza.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal menjelaskan bahwa kegiatan ACF 2022 tidak hanya heboh di kalangan masyarakat Aceh saja, tetapi diketahui hingga ke ibu kota negara (Jakarta).
Bahkan, kuliner Aceh juga akan ditampilkan di salah satu hotel mewah di Jakarta yaitu Shangri-La. Manajemen hotel akan men-display beragam kuliner Aceh hingga tiga hari ke depan.
“Kuliner Aceh akan ditampilkan di Shangril-La selama tiga hari, mereka menghargai kuliner Aceh,” kata Almuniza.
Menurut Almuniza, kesempatan tersebut menjadi keuntungan bagi Aceh karena hotel itu memiliki jaringan di berbagai belahan dunia. Ini jadi momentum untuk mempromosikan kuliner khas tanah rencong.
Sebagai informasi, ACF atau festival kuliner Aceh tahun ini akan diselenggarakan pada 5-7 Agustus 2022 di Taman Sulthanah Safiatuddin Banda Aceh, dengan menghadirkan pelaku UMKM se-Sumatera.