Banda Aceh (ANTARA) - Satreskrim Polresta Banda Aceh menyatakan sebanyak 11 orang dari 13 korban robohnya balai pengajian Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Banda Aceh merupakan para pelajar setempat, sejauh ini polisi juga telah memeriksa pekerja bangunannya.
"Terkait korban, sejauh ini kami mendapatkan data yaitu sebanyak 13 orang," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol M Ryan Citra Yudha, di Banda Aceh, Jumat.
Ryan menyampaikan, dari 13 korban tersebut diantaranya 11 pelajar setempat, kemudian satu guru dan seorang lagi masyarakat yang saat itu berada di lokasi kejadian, semuanya telah mendapatkan perawatan medis.
"Pastinya semua korban sudah mendapatkan penanganan medis pasca terjadinya kejadian kemarin (bangunan MIN roboh)," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa robohnya balai pengajian tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Dimana saat itu sejumlah pelajar kelas 3 sedang melakukan aktivitas pengajian.
Lalu, tiba-tiba segitiga (kuda-kuda atap) bangunan gedung yang sedang dibangun di sebelahnya jatuh mengenai kanopi balai pengajian hingga akhirnya roboh menimpa pelajar yang sedang mengaji.
Ryan menyampaikan, pasca peristiwa tersebut pihaknya langsung membawa beberapa saksi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), termasuk pada pekerja bangunan setempat.
Penyelidikan, kata Ryan, penting dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau tidak hingga menyebabkan sebagian bangunan itu roboh dan menimpa siswa yang sedang belajar.
"Tentunya permintaan keterangan akan terus dilakukan terhadap para saksi maupun pihak-pihak terkait sehubungan kejadian tersebut," demikian Kompol Ryan.
Polisi periksa pekerja bangunan terkait robohnya MIN 2 Banda Aceh, belasan siswa terluka
Jumat, 12 Agustus 2022 17:34 WIB