Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh mengadakan gebyar Pasar Tani untuk mendekatkan produsen dan konsumen.
Kepala Bidang Hortikultura, Chairil Anwar, mengatakan tujuan dari mendekatkan produsen dan konsumen bermaksud menekan harga aneka produk pangan, khususnya barang baku untuk masakan dapat dijual lebih murah.
"Kalau produsen yang langsung jual ke masyarakat umum, harga bisa lebih murah sedikit dibandingkan kita beli di pasar," katanya di Banda Aceh, Rabu.
Dengan dilaksanakan gebyar pasar tani dapat membantu untuk menekan laju inflasi dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat.
Chairil juga menyebutkan bahwa gebyar pasar tani kali ini diikuti sekitar 60 UMKM yang menjual berbagai aneka produk seperti sayuran segar, buah segar, pupuk, makanan siap saji, bumbu masak kering dan basah, sembako, dan produk olahan dari tanaman pangan, holtikultura, dan juga perikanan.
"UMKM tersebut merupakan UMKM binaan dari berbagai instansi pemerintah Aceh, seperti dari Distanbun, Dinas Perikanan, Diskopumdag, Dinas Peternakan, dan Dinas Kehutanan," katanya.
Kehadiran para pelaku UMKM ini selaras dengan target Distanbun dalam gebyar pasar tani ini dalam rangka memberdayakan sekaligus mempromosikan produk dari pelaku UMKM yang ada di Aceh.
"Mereka terkadang terkendala dengan pemasaran, dengan adanya pasar tani ini otomatis akan ada peningkatan omzet," katanya.
Tambahnya, pasar tani yang sudah rutin dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh sejak 2017 ke depannya akan diagendakan dua kali dalam sebulan dan digelar di wilayah timur dan barat, yaitu Lhokseumawe dan Meulaboh.