Calang (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi mendukung Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai lumbung pangan nasional.
“Ke depan tidak hanya padi yang bisa dikembangkan termasuk juga sektor peternakan akan kita maksimalkan dan untuk bantuan pada 2023 akan terus dikawal,” kata Wamentan saat menyambangi Aceh Jaya di Pendopo Bupati setempat, Selasa.
Ia menjelaskan potensi Kabupaten Aceh Jaya sangat komplek, disamping potensi pertanian juga memiliki potensi peternakan, perikanan dan pariwisata.
“Kami akan membantu untuk mendiskusikannya dengan kementerian terkait, sehingga potensi yang ada dapat berkembang juga nantinya,” kata Wakil Menteri Pertanian.
Ia juga menyampaikan seminggu yang lalu Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin sempat berkunjung ke Kementerian Pertanian dan sudah memaparkan mengenai apa yang kira-kira bisa memacu akselerasi pertumbuhan pangan baik itu perkebunan, peternakan, dan pertanian di Aceh Jaya.
Ia mengatakan kunjungan dirinya yang di dampingi Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Mohamad Hasan dengan ikut mengajak jajaran Kementerian Pertanian dan pihak Dinas Pertanian Provinsi Aceh agar kondisi lapangan dapat di lihat secara komprehensif dan faktual.
“Artinya tindakan yang akan di ambil oleh Pemerintah Pusat terkait berapa porsi anggaran yang harus dianggarkan di tahun depan nantinya. Semoga di sisa anggaran tahun ini, kita akan berupaya untuk bisa merealisasikan anggaran untuk membantu Masyarakat Aceh Jaya sebagaimana yang diharapkan oleh Pemerintah Aceh Jaya dan masyarakatnya,”katanya.
Ia juga berharap supaya masyarakat Aceh Jaya setelah mendapatkan bantuan baik itu Alsintan, bibit maupun lain sebagainya nantinya harus mampu berkreasi dan mampu menunjukkan perubahan seperti peningkatan hasil produksi.
Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Aceh Jaya Nurdin menyampaikan sejumlah potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Aceh Jaya yakni untuk memaksimalkan dan dapat berkontribusi menjadi lumbung pangan nasional Kabupaten Aceh Jaya menerapkan Konsep Food Estate.
Ia menyebutkan potensi lahan sawah Aceh Jaya dengan luasan sekitar 8.943 hektare yang secara laju pengalihan lahan di Aceh Jaya hampir 50 persen di bandingkan tahun 2016 .
Nurdin menambahkan, Pemerintah Aceh Jaya akan mengusulkan pembangunan irigasi Ceuraceu kecamatan Teunom yang akan mengairi untuk lahan sawah seluas ± 5000 hektar dan memfungsikan kembali daerah irigasi Sabet Mareu Lamno yang sekitarnya terdapat lahan sawah dengan luas sekitar 3.000 hektare.
“Jika ini terealisasi, lahan sawah untuk padi di Aceh Jaya bisa meningkat menjadi 16.000 hektare sampai 17 000 hektare dan ini sangat potensial Kabupaten Aceh Jaya menjadi food estate dengan produk utama padi dan kemudian akan di dukung produk jagung,” kata Nurdin.