Banda Aceh (ANTARA) - Destinasi wisata tsunami kapal di atas rumah di Gampong Lampulo, Kota Banda Aceh, menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke tempat tersebut.
Restana Kamal, mahasiswa Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, di Banda Aceh, Senin, mengatakan dirinya tertarik berkunjung ke objek wisata kapal di atas rumah karena ingin tahu kenapa bagaimana itu bisa terjadi.
"Saya berkunjung ke tempat ini karena penasaran dengan sejarahnya. Saya juga berharap semoga Aceh selalu aman dan tidak ada musibah lagi, seperti tsunami," kata Restana Kamal.
Bencana gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004 membawa kapal tersebut sejauh satu kilometer dari tempatnya docking di Krueng Aceh hingga akhirnya terdampar di atas rumah tersebut. Sebanyak, 59 warga di kapal kayu tersebut selamat dari dahsyatnya tsunami.
Zulfikar, warga Gampong Lampulo, mengatakan bencana akhir 2004 itu awalnya gempa. Selang beberapa menit kemudian barulah air laut naik dan kapalnya terseret ke pemukiman warga hingga akhirnya berada di atas rumah tersebut.
"Penghuni rumah tersebut adalah keluarga Misbahuddin dan Abasiah. Di saat kejadian, suaminya tidak ada di tempat, tapi keluarganya semua ada di rumah selamat," kata Zulfikar.
Kini, kata Zulfikar, pemilik rumah tersebut rumah sudah pindah dan kini rumah tersebut dibeli oleh pemerintah daerah dan dijadikan objek wisata tsunami.
Kapal di atas rumah jadi daya tarik wisatawan
Senin, 14 November 2022 17:35 WIB