Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Pemerintah Aceh agar proaktif mendorong masyarakat untuk cinta menabung, sehingga mereka lebih dekat dengan industri perbankan, khususnya Bank Aceh Syariah.
"Kampanye Aceh menabung yang sudah dicanangkan pada 15 Oktober 2016 agar didukung oleh Pemerintah Aceh, sehingga bisa berjalan cepat," kata Kepala OJK Aceh Achmad Wijaya Putra kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat.
Disebutkan, dukungan Pemerintah Aceh bisa dilakukan dengan Gubernur mengeluarkan surat edaran kepada Bupati dan Wali Kota agar pihak perbank untuk mendatangi sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan gerakan menabung.
"Kalau Gubernur mengeluarkan surat edaran seperti itu, saya yakin industri perbankan di daerah-daerah akan mendukung, sehingga gerakan Aceh menabung bisa mendapatkan hasil yang maksimal," katanya.
Pada kesempatan itu, Achmad Wijaya juga mengharapkan wartawan sebagai ujung tombak informasi masyarakat dapat membantu menyosialisasikan program tersebut.
OJK juga menginformasikan kepada wartawan mengenai kontribusi Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Aceh, pelaksanaan tugas Tim Percepatan Akses Keuangan Aceh (TPAKA), kegiatan inklusi keuangan secara nasional dan kampanye Aceh menabung.
Kampanye Aceh menabung dengan tagline "Jak Geutanyoe Nabung" (mari kita menabung) telah dicanangkan pada 15 Oktober 2016 di Kantor OJK Aceh - Pango Raya yang disertai dengan publik launching Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Aceh melalui kegiatan funbike (gowes) yang mengundang 300 pegiat sepeda dari industri jasa keuangan.
Kegiatan inklusi keuangan di Aceh ini menargetkan pembukaan 10.000 rekening nasabah baru, baik dalam bentuk tabungan maupun produk keuangan lainnya.
Kampanye ini berlangsung hingga 30 Oktober 2016, dengan puncak kegiatan Pekan Keuangan Rakyat di Taman Sari, Banda Aceh yang melibatkan industri perbankan yang akan menyampaikan program mereka kepada masyarakat.
Achmad Wijaya menyampaikan program inklusi keuangan merupakan hal penting dan sangat diperlukan di Aceh, mengingat masih banyak penduduk yang belum memiliki akses ke sektor keuangan formal.
Keterbatasan akses menyebabkan lemahnya kemampuan masyarakat memilih dan menggunakan produk serta jasa keuangan.
Keterbukaan akses bagi seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dalam memilih dan menggunakan produk serta jasa keuangan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat juga dapat dilindungi dari tawaran investasi bodong, katanya.
Kampanye Aceh menabung merupakan bagian dari Gerakan Nasional Menabung (GNM) yang merupakan implementasi Peraturan Presiden RI Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Gerakan ini memiliki cakupan luas yang meliputi industri perbankan (Menabung di SimPel/SimPel iB), Pasar Modal (Yuk Nabung Saham dan Ayo Investasi di Reksa Dana), Pegadaian (Ayo Menabung Emas) dan Dana Pensiun (Menabung untuk Masa Depan).
Kampanye Aceh menabung rencananya akan menjadi agenda rutin setiap tahun pada bulan Oktober sebagai sumbangsih memperkuat pertumbuhan perekonomian Aceh, katanya.
OJK Aceh mengharapkan insan media dapat menyebarluaskan informasi mengenai program perluasan akses keuangan, baik yang diusung OJK maupun dilaksanakan oleh industri keuangan serta memberikan masukan kepada OJK Aceh dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada industri keuangan di Aceh.