Meulaboh (ANTARA Aceh) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh mengadakan pelatihan managemen organisasi dan pembinaan pemuda desa untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam membangun secara nasional.
Ketua DPD KNPI Aceh, Jamaluddin, ST di Meulaboh Sabtu, mengatakan, program pembangunan nasional melalui pengucuran dana desa saat ini menjadi perhatian, agar program itu benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi rakyat.
"Jangan sampai setelah bertahun-tahun dikucurkan dana desa, diakhir program tidak nampak. Makanya kita ajak anak muda berbicara hari ini, pemuda bisa menyampaikan kepada geuchik (kades), supaya dalam penggelolan dana desa lebih efektif," katanya.
Acara yang diikuti oleh 90 peserta dari tiga kabupaten barat selatan Aceh merupakan salah satu upaya organisasi kepemudaan dalam membangun daerah dan menekan sekecil mungkin kesalahan pihak desa dalam penggelolaan melalui sumbangsih pemikiran dan pendapat pemuda desa.
Kata dia, di Provinsi Aceh yang terdiri dari 23 kabupaten/kota terdapat sekitar 6.600 desa yang mendapat kucuran dana desa sejak digulirkan pemerintah pusat, namun mereka belum dapat menunjukan pengelolaan dana itu sudah benar-benar menyentuh sebagaimana tujuan akhir program itu.
Apalagi saat ini adalah masa tahun kedua kucuran dana itu cukup besar untuk Provinsi Aceh, meskipun ada beberapa aparatur desa yang diinformasikan khilaf, akan tetapi hal tersebut hanya butuh pembinaan karena menyangkut managemen penggelolaan.
"Kita melihat di media awalnya, disatu dua desa kemungkinan aparat desanya khilaf, itu bukan hal yang dibeolehkan, tapi terhadap masalah ini butuh pembindaan lebih baik lagi. Bukan hanya untuk aparat desa, tapi juga tim pendamping," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, tujuan akhir dari program pemerintah ini menurut dia cukup baik yakni untuk peningkatan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi rakyat, pencapaian tujuan akhir itu hendaknya dilakukan secara arif dan bijak sana oleh semua yang terlibat.
Jamaluddin menyampaikan, persoalan teknis bukan menjadi objek pembahasan komunitas organisasi kepemudaan itu, namun mereka lebih menitik beratkan saat dana desa disalurkan harus ada pengawasan langsung, termasuk dunia konsultan.
Menurut dia, pembinaan secara berkelanjutan terhadap pengelolaan dana desa itu mesti dilakukan, sebab kondisi saat ini terbatasnya kemampuan bukan hanya ditingkat aparatur desa, tetapi juga terkadang pada unsur Pemda yang belum sempurna.
"Makanya saya bilang tadi butuh pembinaan yang berkelanjutan, pemuda ini kita latih agar lebih berperan ikut mengawal dan memberi saran terhadap pembangunan desa mereka masing-masing," katanya menambahkan.