Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengimbau petani di daerah itu menerapkan sistem pompanisasi air guna mengatasi kekeringan areal sawah akibat musim kemarau.
“Pompanisasi menjadi solusi ketika air untuk mengairi sawah berkurang,” kata Penjabat Bupati Aceh Barat Mahdi di Meulaboh, Ahad (28/5).
Ia mengatakan penggunaan pompanisasi merupakan upaya untuk mengairi air ke sawah, sekaligus mengatasi kekurangan air terhadap tanaman padi milik petani.
Baca juga: Pengadikan Tinggi Banda Aceh kuatkan putusan perkara pembunuhan dua petani
Dia mengatakan ketersediaan air menjadi hal yang penting dan harus diperhatikan oleh petani karena berpengaruh pada kondisi tanaman di sawah.
Apabila tanaman kekurangan air, kata dia, akan berpengaruh pada jumlah anakan serta bulir padi yang akan kurang berisi dan pada akhirnya memengaruhi produktivitas.
Jika tidak memungkinkan untuk ditanam padi, Mahdi menyarankan petani menanam tanaman yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak.
"Kemarin ini kan masih ada hujan, saat ini sudah mulai masuk musim menanam. Jika kekurangan air kami anjurkan untuk melakukan pompanisasi guna mengantisipasi dampak El Nino," kata Mahdi.
Ia mengatakan kondisi cuaca ekstrem selama beberapa bulan terakhir ini dikhawatirkan menyebabkan gagal panen padi milik petani.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat Safrizal mengatakan pemerintah daerah siap mengerahkan sejumlah mesin air guna mengairi sawah petani, mengantisipasi ancaman kekeringan akibat fenomena pemanasan suhu permukaan air laut (El Nino) yang berpotensi terjadi di Indonesia.
Baca juga: Distanpan Abdya perkenal galur padi Sigupai Milenium ke petani
Dia mengatakan pemerintah daerah saat ini terus berupaya mencegah terjadinya gagal panen padi saat musim tanam tahun ini, seperti prediksi BMKG yang mengatakan ada ancaman El Nino pada tahun ini.
Selain mengerahkan pompa air ke sejumlah aliran sawah petani yang terancam kekurangan air, kata Safrizal, pemerintah daerah juga sudah menyiapkan sumber air di embung.
Lokasi embung tersebut di Desa Karak, Kecamatan Woyla Barat dan Kecamatan Woyla Timur.
Dia mengatakan air dari embung dapat dimanfaatkan pemerintah daerah guna mengairi air ke sawah petani, apabila terjadinya musim kemarau atau minim hujan.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya Aceh salurkan 18.175 kg benih padi untuk petani