Banda Aceh (ANTARA) - Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPR Syariah) di Provinsi Aceh menyatakan siap untuk memenuhi kebutuhan modal pengusaha di provinsi itu dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
“Insya Allah BPRS di Aceh saat ini mampu memberikan modal bagi pelaku usaha hingga Rp2 miliar,” kata Ketua Perbarindo Aceh Ariswan di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan pembiayaan yang diberikan untuk pelaku usaha oleh BPRS sesuai dengan modal yang dimiliki perbankan tersebut, namun untuk modal usaha yang bisa disalurkan bisa mencapai Rp2 miliar.
Menurut dia untuk kebutuhan usaha dalam jumlah pinjaman Rp2 miliar misalnya, BPR Syariah di Aceh juga dapat memenuhinya dengan melakukan pembiayaan bersama atau pembiayaan sindikasi sesama BPR Syariah di Aceh bahkan luar Aceh.
“Pinjaman di BPRS persyaratannya sama dengan bank umum dan salah satu keunggulan untuk pencairannya adalah lebih cepat,” katanya.
Ia menyebutkan hingga Juni 2023 total aset BPR Syariah di Aceh Rp922 milyar atau tumbuh 2 persen dibandingkan dengan periode Desember 2022 sebesar Rp906 miliar.
Adapun untuk realisasi penghimpunan dana masyarakat juga mengalami peningkatan yakni Juni 2023 dana tabungan dan deposito yang berhasil dihimpun sebesar Rp543 miliar atau tumbuh 6 persen dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp514 milyar, dengan porsi tabungan Rp121 miliar dan deposito Rp422 miliar.
Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPR Syariah) di Provinsi Aceh memiliki 12 Kantor Pusat dan 50 an Kantor Cabang dan Kantor Kas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.