Kata dia, ada empat kabupaten lain yang masih digenangi banjir dan juga tanah longsor dipicu hujan deras seperti di Aceh Singkil yang berdampak pada tiga gampong dalam satu kecamatan.
Petugas masih terus melakukan pendataan terhadap korban terdampak dan warga yang mengungsi. “Saat ini banjir dan longsor masih terjadi, serta kendaraan belum bisa melewati,” ujarnya.
Sementara di Aceh Selatan, lanjut dia, banjir melanda 14 gampong dalam tujuh kecamatan. Ketinggian air yang merendam pemukiman penduduk dan badan jalan di daerah itu rata-rata 30 hingga 80 centimeter.
Adapun tujuh kecamatan yang terendam meliputi Bakongan, Labuhanhaji Barat, Tapaktuan, Samadua, Sawang, Pasie Raja, dan Kluet Tengah. Petugas BPBD Aceh Selatan juga masih melakukan pendataan terhadap korban terdampak dan pengungsi.
“Air masih menggenangi permukiman dan jalan nasional. Hujan lebat masih mengguyur di beberapa wilayah,” ujarnya.
Selain itu, banjir juga merendam 10 gampong dalam empat kecamatan di Aceh Barat Daya, meliputi Kecamatan Lembah Sabil, Susoh, Blangpidie dan Jeumpa. Air juga masih menggenangi pemukiman penduduk, dan petugas masih melakukan pendataan korban terdampak.
Kemudian, lanjut Ilyas, banjir juga merendam sembilan gampong dalam tiga kecamatan di Simeulue, yakni Simeulue Timur, Teupah Tengah dan Teupah Barat. Selain melakukan pendataan warga terdampak, petugas juga mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga.
“BPBD Simeulue mengerahkan perahu karet ke lokasi banjir guna mengevakuasi masyarakat yang tergenang banjir. Kondisi terakhir air masih menggenangi permukiman,” ujarnya.
Baca juga: Mualem serukan rakyat Aceh ulurkan tangan untuk musibah banjir bandang Libya