Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh meminta agar aparatur desa di provinsi itu turut aktif memanfaatkan Dana Desa untuk penanggulangan bencana dengan skala desa, dalam upaya mengurangi risiko bencana di tengah masyarakat.
“Sejauh ini sudah mulai ada desa-desa yang mengalokasikan (Dana Desa) untuk tangani bencana, seperti desa-desa di Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, mereka sering banjir, lalu mereka menyediakan bantuan masa panik dengan skala desa,” kata Kepala DPMG Aceh Zulkifli di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan, penggunaan Dana Desa untuk penanggulangan bencana merupakan salah satu prioritas penggunaan Dana Desa 2023 yakni untuk mitigasi dan penanganan bencana baik alam maupun non alam.
Baca juga: Rp3,69 triliun Dana Desa sudah tersalurkan di tengah masyarakat Aceh
Selama ini, desa-desa banyak menggunakan Dana Desa untuk penanganan COVID-19, namun kini kondisi bencana non alam tersebut sudah tertangani.
Maka kini, lanjut dia, para aparatur desa juga bisa menggunakan dana tersebut untuk penanggulangan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan skala desa.
“Misalnya di desa sering diterjang banjir, kan bisa diprediksikan, ini desa kita sering banjir, maka anggarkan Dana Desa untuk tangani banjir, tapi tetap dengan skala desa. Atau karhutla juga begitu,” ujarnya.